BANGKALAN (BangsaOnline) - Sejumlah aktifis yang mengatasnamakan gerakan rakyat anti korupsi (Garansi) mendemo Kantor pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) dan kejaksaan negeri (kejari) Bangkalan, tadi siang.
Koordinator aksi Garansi Helmi Fuad saat orasi di depan kantor KPPT, kejadian pengerebekan atau operasi tangkap tangan (OTT) oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Timur merupakan bukti bobrok dan banyaknya pungli di KPPT. "Kami meminta pimpinan untuk mengusut dan mengungkap siapa di balik pungli itu," ujar dia.
Baca Juga: Tak Cukup Bukti, Bawaslu Bangkalan Hentikan Kasus Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Pemilu
Oleh karena itu, terjadinya OTT yang dilakukan Kejati Jatim di kantor KPPT ini menandakan kantor ini tidak steril dari koruptor. Dengan adanya kasus ini, mereka meminta tidak dilimpahkan ke kejari Bangkalan. "Sebab jika kasus tersebut dilimpahkan maka akan berjalan di tempat," jelasnya.
Aksi dilanjutkan ke kantor Kejari Bangkalan. Mereka mengutuk adanya beberapa kasus yang belum diproses. Di antaranya P2SEM, bantuan sapi 2011, kredit macet, dan pengelapan Raskin Bungkin. "Kami minta pada kejari tuntaskan kasus yang mangkrak, yang selama ini tidak ada tindak lanjut," kata salah satu orator Muhlis Ali Wafa.
Kasi Pidsus Kejari Agus Budiayanto, saat menemui para pendemo menjelaskan pihaknya berterimakasih atas masukannya. "Kami tetap memperoses semua kasus yang sudah masuk," singkatnya.
Baca Juga: Pj Bupati Bangkalan, Kadispora dan EO Ramai-Ramai Minta Maaf Atas Insiden Pembukaan POPDA Jatim
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News