Jaringan Belum Sempurna, Warga Pacitan Keluhkan Pemesanan Angkutan Berbasis Online

Jaringan Belum Sempurna, Warga Pacitan Keluhkan Pemesanan Angkutan Berbasis Online Ilustrasi

PACITAN, BANGSAONLINE.com - ‎Ini perhatian bagi warga masyarakat yang suka bepergian dengan memanfaatkan layanan taxi berbasis online. Khususnya warga Pacitan, untuk lebih jeli ketika melakukan pemesanan moda transportasi tersebut.

Persoalan ini sebagaimana dialami Sediono, warga Pacitan yang sempat kecele ketika memesan moda transportasi berbasis online dengan aplikasi di ponselnya. Awalnya, ia melakukan pemesanan dengan mengklik arah tujuan menuju Balai Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari. Di layar ponselnya langsung muncul biaya sebesar 10K atau Rp 10.0000.

Baca Juga: RS Hermina Beri Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan pada Driver Grab

‎"Saya langsung klik pesan. Tak lama berselang muncul nama pengemudi serta foto berikut Nopol kendaraan serta jenis kendaraan yang akan menjemput. Pengemudi juga mengkonfirmasi kebenaran pemesanan," katanya, Jumat (2/2).

Namun kagetnya, ketika sudah berjalan menuju lokasi tujuan ternyata pengemudi mengonfirmasi kalau tujuan penumpang hanya sampai di JL. PB. Soedirman, Desa Tanjungsari. "Padahal awalnya saya memesan ke Balai Desa Karangrejo dengan biaya Rp 10 ribu. Tetapi sopir grab menegaskan sesuai pesanan hanya sampai di Tanjungsari," beber Sediono.

Saat dikonfirmasi, sopir grab yang meminta namanya disembunyikan menerangkan bahwa saat ini aplikasi di Pacitan memang belum sepenuhnya sempurna. Ia menyarankan agar konsumen melakukan pemesanan secara manual dengan mengarahkan ‎kursor peta ke lokasi tujuan.

Baca Juga: Wujudkan Ekosistem Trasportasi Digital Sehat dan Dinamis, Gubernur Khofifah Terbitkan 2 Kepgub

"Kalau mengklik secara otomatis, kadang lokasi tujuan tidak sama. Kami mohon maaf, memang aplikasi grab di Pacitan belum sempurna. Insya Alloh, bulan depan sudah banyak pembenahan," terangnya.

Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Pacitan Widi Sumardji mengimbau agar pengusaha penyelenggara taxi berbasis online segera membenahi jaringan sistemnya.

"Nggak bisa kalau mereka (pengusaha) berdalih karena server. Seharusnya ketika usaha itu berjalan sudah dibarengi dengan sistem yang mendukung," katanya, Jumat (2/2).

Baca Juga: Dongkrak Pemulihan Ekonomi Pascapandemi Covid-19, Gubernur Khofifah Gandeng Grab Indonesia

Terkait munculnya keluhan konsumen, ia juga mengimbau agar perusahaan secepatnya melakukan pembenahan. "Jangan sampai masyarakat kecele karena tergiur biaya murah dengan radius jauh, namun realitanya pemesanan tersebut tidak sesuai. Ini menandakan kalau sistemnya belum sempurna dan banyak titik lokasi yang belum masuk dalam Google Map. Ini perlu diperhatikan agar kedepan tidak muncul polemik," jelasnya.

Widi menyadari layanan taxi berbasis online banyak membantu masyarakat. Selain itu, angka melek teknologi juga cenderung meningkat seiring banyaknya aplikasi-aplikasi yang dibenamkan di sebuah gadget‎. "Namun kewaspadaan tetap lebih dikedepankan, utamanya bagi anak-anak yang masih perlu pengawasan," tukasnya. (yun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Pencurian Sepeda Motor di Krian Sidoarjo Terekam CCTV, Pelaku Mengenakan Seragam Ojol':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO