MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyatakan wilayah Jawa Timur berstatus kejadian luar biasa (KLB) difteri, di antaranya wilayah Kota Mojokerto.
Oleh karena itu, sekitar 5000 lebih warga Kota Mojokerto dari usia 0 - 18 tahun yang tersebar di 406 titik, mulai 1 Februari diberikan vaksin difteri oleh Dinas Kesehatan melalui petugas kesehatan di masing-masing puskesmas, sekolah dan posyandu-posyandu.
Baca Juga: Senam Prolanis Meriahkan HUT ke-56 BPJS Kesehatan
"Mulai 1 Februari, Juli dan November 2018 dilaksanakan imunisasi massal secara bertahap, setelah pada bulan Januari kemarin ada 5 orang suspect difteri," ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto Cristina Indah Wahyu, Kamis (8/2) sore.
Ia mengatakan bahwa saat ini para petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan terus bekerja maksimal dan fokus di kantong-kantong masyarakat seperti lingkungan sekolah, pasar burung maupun pasar umum, perkantoran, pemerintah maupun swasta.
"Munculnya penyakit ini disebabkan oleh timbulnya bakteri Corynebacterium Diptheriae yang menular dan berbahaya," ucap Indah.
Baca Juga: Dinkes Mojokerto Siapkan Skema Vaksinasi Booster untuk Masyarakat
"Kalau tidak ada penanganan yang baik, lanjutnya, penyakit ini bisa mengakibatkan kematian lantaran sumbatan saluran nafas atas toksinnya yang merawat patogen, menimbulkan komplikasi miokarditis (peradangan pada lapisan dinding jantung bagian tengah), gagal ginjal, gagal napas dan gagal sirkulasi."
"Kita terus pro aktif memberikan arahan kesehatan kepada semua warga, supaya mau mendukung program pemerintah suntik imunisasi difteri," pungkasnya. (ris/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News