SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ketua DPRD Jawa Timur Abd Halim Iskandar menilai visi-misi dan program kerja pasangan calon gubernur dan wakil gubenur Jawa Timur Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno adalah yang paling logis dan bisa diterapkan.
"Visi dan misi Gus Ipul-Mbak Puti didesain tidak asal bunyi, melainkan dengan perhitungan matang termasuk menyesuaikan kekuatan APBD Jawa Timur. Ada hitungannya yang rigit," kata Gus Halim, sapaan akrab Halim Iskandar, Senin (12/2).
Baca Juga: Sahabat Ning Lia Nganjuk Sokong Lia Istifhama Menuju DPD RI
Gus Halim menilai, dalam penyusunan visi dan misi Gus Ipul-Puti, juga terdapat paradigma berpikir yang sangat bagus yaitu, mempertahankan keberhasilan yang sudah diperoleh dan mencari terobosan baru untuk perbaikan yang lebih maksimal.
"Dalam kaidah fiqiyahnya disebut 'Al-Muhafadotu Alal Qodimis Sholik Wal Akhdu Bil Jadidil Ashlah'. Ini sebuah paradigma yang kemudian diangkat menjadi visi, ini paradigma luar biasa menghargai seluruh prestasi dan mengembangkan seluruh potensi yang belum tersentuh," katanya.
Sehingga, lanjut dia, paradigma itu diaplikasikan melalui penyusunan visi, misi, program kerja dan 33 janji kerja yang telah melalui kajian dan pertimbangan yang sangat matang. Dia menegaskan, program yang diusung cicit KH Bisri Syansuri dan cucu Bung Karno itu sudah bisa langsung diaplikasikan.
Baca Juga: KPU Jatim Ajukan Anggaran Pilgub Rp 1,9 Triliun, DPRD Jatim: Tak Masalah, Asal...
"Kami tidak ingin (visi, misi, program dan janji kerja) itu hanya asbun (asal bunyi), semuanya harus dikalkulasi," kata kakak kandung Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar.
Menurut Ketua PKB Jawa Timur ini, untuk program 'Satria Madura' yang diusung Gus Ipul-Puti dialokasikan Rp 1 triliun untuk percepatan pembangunan di Madura itu sudah realistis dan hasil kalkulasi dari kekuatan APBD Jatim 2018 senilai Rp 30 triliun.
"Itung-itungannya saat ini memang segitu, tidak berarti kemudian (hitungan) tidak bisa berkembang. Itu yang saya sebut rasionalitas dan proporsionalitas, kalkulasi kekuatan APBD harus diperhitungkan," ujarnya.
Baca Juga: Ini 15 Nama Cagub Potensial Jatim 2024 Hasil FGD Political Centre
Sekadar diketahui, pasangan Gus Ipul-Puti saat ini telah menetapkan visi yakni Perubahan Berkelanjutan untuk Jawa Timur Makmur. Perubahan tetap diperlukan karena problem di Jawa Timur masih banyak yang harus diselesaikan.
Namun, kata kunci “berkelanjutan” dipakai untuk mempertahankan capaian baik yang sudah diraih selama ini. Antara lain, turunnya angka kemiskinan, angka pengangguran, peningkatan income per kapita, dan indeks pembangunan manusia yang terus meningkat.
Visi tersebut diwujudkan melalui tiga strategi. Yakni menjadikan SDM sebagai titik tumpu, gotong royong dan inovasi sebagai jalan, kemudian rakyat kecil dan komunitas menjadi penggerak utama. Tiga strategi ini akan bergerak untuk menuju visi besar tersebut melalui 9 Agenda Prioritas dan 33 Janji Kerja.
Baca Juga: Pada Pilgub Mendatang, Kiai Asep Minta Jangan Pilih Khofifah Lagi, Loh Kecewa?
Sebanyak 33 Janji Kerja itu akan menjadi program yang fokus, akseleratif, terencana, dan langsung pada inti permasalahan. Dan program-program tersebut dimunculkan dengan nama-nama yang langsung menarik perhatian.
“Untuk menegaskan komitmen kita terhadap program tersebut sekaligus mendapat perhatian masyarakat bahwa ini yang akan kami jalankan,” kata Gus Ipul di Surabaya, Minggu (11/2).
Lima program utama sudah meluncur. Yakni, Dik Dilan (Pendidikan Digratiskan Berkelanjutan), Satria Madura (Satu Triliun untuk Madura), Desa Cemara (Desa Cerdas Maju Sejahtera), Tebar Jala (Pusat Ekonomi Baru Jalur Selatan), dan Madin Plus Berkelanjutan.
Baca Juga: Direktur HARIAN BANGSA: Kata Pakde Karwo Paling Sulit Jebol Pertahanan Muslimat NU
Dik Dilan bakal mengembalikan lagi pendidikan gratis untuk masyarakat Jawa Timur. Setelah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 mengembalikan lagi kewenangan terhadap SMA/SMK negeri kepada pemprov, sejumlah daerah yang menggratiskan pendidikan hingga tingkat menengah atas tak bisa melakukannya lagi.
Dengan Dik Dilan, Gus Ipul akan kembali menggratiskan SMA/SMK negeri. Komitmen pendidikan tak hanya diwujudkan pada sekolah negeri, tapi juga sekolah swasta. Sekolah-sekolah swasta yang setingkat dengan SMA akan diberikan subsidi. Pemprov Jatim mengalokasikan dana untuk meng-cover seluruh operasional SMA/SMK tanpa dibebankan ke peserta didik dengan alokasi Rp 1,4 triliun.
Komponen yang akan ditanggung mencakup biaya operasional dan SPP yang dihitung per siswa. “Untuk siswa dari keluarga miskin, kita akan memberikan beasiswa yang digunakan untuk biaya transportasi, pembelian peralatan sekolah dan pengadaan buku dan alat penunjang kecakapan khusus. Besaran dana akan disesuaikan untuk masing-masing daerah,” kata Gus Ipul.
Baca Juga: Suara Nyinyir Maju Pilgub 3 Kali, Khofifah Pantang Nyerah: Ini Faktor Langit
Selain itu, ada Satria Madura (Rp 1 Triliun untuk Akselerasi Pembangunan Madura). Selama ini kita selalu memunggungi Pulau Madura. Daerah dengan julukan pulau garam itu berada dalam posisi yang kurang menguntungkan. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masih rendah, kemiskinan masih tinggi, infrastruktur kurang memadai, dan akses terhadap layanan kesehatan yang masih berada dibawa rata-rata.
Program ini akan memberikan anggaran tambahan sebesar Rp 1 triliun per tahun yang dibagi secara proporsional untuk 4 kabupaten yang ada. Anggaran ini akan menambah anggaran lain yang selama ini sudah diberikan.
“Fokus pemanfaatannya adalah akselerasi pembangunan infrastruktur, investasi bidang ekonomi dan peningkatan aksesibilitas pada layanan pendidikan dan kesehatan,” kata Gus Ipul. (ian/rev)
Baca Juga: Tak Ada Gugatan ke MK, Khofifah Melenggang Mulus ke Grahadi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News