SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengutuk keras aksi penyerangan terhadap tokoh-tokoh agama dan penyerangan tempat peribadatan. Termasuk, penyerangan terhadap jemaat dan pastor di Gereja Santa Lidwina, Bedog, Sleman, Daerah Istimewa Yogjakarta, belum lama ini.
"Tindakan itu tidak dibenarkan dengan alasan apapun," tegas Korlap aksi, Fauzan Fuadi, Senin (12/2).
Baca Juga: Khofifah-Emil Vs Marzuki-Risma, Serius atau Gertak Politik?
Menurut Fauzan, tindakan penyerangan di gereja itu sangat mencederai dan melukai semangat kebhinekaan bangsa Indonesia dan semangat persatuan dan kesatuan yang dijunjung sebagai bangsa yang beradab. Agama, suku, ras dan budaya menjadi simpul kebhinnekaan bangsa Indonesia yang memiliki nilai sangat tinggi.
"Kebhinnekaan bangsa Indonesia ini yang membedakan dengan negara lain. Sehingga, penyerangan dan pengrusakan terhadap simpul-simpul kebhinnekaan tersebut menjadi salah satu kejahatan besar yang harus dilawan bersama-sama," jelasnya.
Karena itu, PKB mendesak aparat kepolisian untuk bergerak cepat dan mengusut tuntas otak penyerangan terhadap tokoh agama tersebut.
Baca Juga: PKB Siapkan Baddrut dan Thoriqul Haq Sebagai Bakal Calon Gubenur Jawa Timur 2024
"Jika kondisi ini dibiarkan, dikhawatirkan dapat menimbulkan perpecahan kerukunan ditengah keberagaman masyarakat," tandasnya.
Aksi keprihatinan ratusan kader PKB ini digelar di halaman Gereja Katolik Hati Kudus Yesus jalan Polisi Istimewa. Di sini, para kader PKB diterima Romo Agung dan sejumlah jemaat. Romo Agung memberikan apresiasi terhadap aksi simpatik tersebut.
"Kami dalam posisi yang sama dengan teman-teman PKB, mengutuk kekerasan atas dasar apapun. Apalagi kekerasan itu menargetkan rumah ibadah dan simbol-simbol agama," tutur Romo Agung.
Baca Juga: Turut Berduka, Muzammil Syafi'i Ceritakan Pengalaman Berjuang Bersama Cak Anam di Ansor
Sebelum ke gereja Katolik Hati Kudus Yesus, ratusan kader PKB menggelar aksi di perempatan jalan Darmo sambil membentangkan spanduk "Indonesia Tidak Takut", "Berduka Atas Teror Gereja Santa Lidwina" dan poster dengan tulisan "Indonesia Tidak Takut". (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News