TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Sekitar pukul 09.00 WIB ribuan orang asal kecamatan Watulimo dengan mengendarai puluhan kendaraan roda empat mendatangi gedung DPRD Trenggalek. Kedatangan mereka ke gedung dewan kali ini untuk menyampaikan aspirasi pada wakil rakyat tentang penolakan mereka terhadap rencana pemerintah Provinsi Jawa Timur yang akan membangun pelabuhan niaga di Teluk Prigi.
Ketika sampai di gedung DPRD, ribuan pendemo ini lantas berkumpul dan satu per satu dari mereka kemudian berorasi secara bergantian di atas kendaraan roda empat.
Baca Juga: Keluhkan Kenaikan Tarif Retribusi, Ratusan Pedagang Pasar Demo di Pendopo Trenggalek
Dalam orasinya, mereka menyampaikan penolakan rencana pembangunan pelabuhan niaga di Teluk Prigi. Puluhan perwakilan akhirnya diperkenankan masuk di ruang aula gedung DPRD untuk melakukan rapat dengar pendapat bersama wakil rakyat, Dinas Perhubungan Provinsi, Dinas Perhubungan Kabupaten Trenggalek, Dinas Perikanan dan Kelautan Trenggalek serta Asisten 2 Pemkab Trenggalek.
"Kedatangan kami di sini yakni menolak tanpa opsi rencana pembangunan pelabuhan niaga di Teluk Prigi, itu saja," kata Asmadi di ruang aula gedung DPRD Trenggalek (15/2).
"Bila rencana pembangunan pelabuhan Prigi ini direalisasi, maka sejumlah 4528 nelayan akan kehilangan mata pencahariannya," sambungnya. Untuk itu, ia berharap para wakil rakyat menyuarakan aspirasi mereka hingga ke pemerintah pusat.
Baca Juga: Ketua DPRD Trenggalek Terima Aspirasi Aksi Damai soal Hak Angket
Dalam kesempatan itu, para pendemo ini juga mengancam akan membawa massa yang lebih banyak apabila tuntutan mereka tidak dipenuhi oleh wakil rakyat dan Pemkab Trenggalek.
Menanggapi tuntutan tersebut, Imam Basuki dan Bambang Sutopo menyatakan sepakat dengan apa yang disampaikan oleh perwakilan pendemo. Dua anggota dewan ini sama-sama menyatakan menolak rencana pemerintah provinsi membangun pelabuhan niaga di Teluk Prigi. Karena itu keduanya mengaku siap mengawal aspirasi mereka ke tingkat yang lebih tinggi.
Usai melakukan rapat dengar pendapat di gedung DPRD selama kurang lebih 3 jam, selanjutnya ribuan pendemo berjalan kaki menuju pendopo kabupaten Trenggalek. Setibanya di depan pendopo, puluhan perwakilan pendemo kembali diperkenankan memasuki pendopo untuk dialog. Mereka ditemui wakil Bupati Trenggalek Moh. Nur Arifin yang pada hari ini resmi menjabat Plt Bupati.
Baca Juga: Tolak Perpres 104 Tahun 2021, Ribuan Perangkat Desa di Trenggalek Turun ke Jalan Nyatakan Sikap
Namun, rupanya diskusi tidak jadi dilaksanakan karena Arifin memilih menemui langsung para pendemo di depan pendopo. Sambil berjalan kaki dan menyalami satu per satu para pendemo, Arifin lantas naik di atas kendaraan roda empat dan menyampaikan terima kasih atas kedatangan ribuan warga kecamatan Watulimo di pendopo kabupaten Trenggalek.
Ia mengaku belum bisa memutuskan apakah harus menolak rencana pembangunan pelabuhan niaga Prigi atau tidak, sebab hal itu perlu dikomunikasikan dengan para wakil rakyat, dinas perhubungan provinsi serta pemerintah provinsi Jawa Timur. Arifin lantas menjanjikan dalam dua minggu mendatang pihaknya akan melakukan pembahasan ini dengan pihak terkait, selanjutnya akan bertandang ke kecamatan Watulimo untuk menyampaikan hasilnya pada masyarakat setempat.
"Saya berdiri di sini ini tidak bisa ngomong dihentikan atau dilanjutkan. Saya itu harus bicara dulu dengan para wakil rakyat, pemerintah provinsi, dan insyaallah dalam dua minggu mendatang saya akan menginap di desa Tasikmadu untuk menyampaikan hasilnya," kata Arifin di hadapan ribuan pendemo. (man/rev)
Baca Juga: Tolak UU Cipta Kerja, Jimat Trenggalek Minta Ketua DPRD Teken Tuntutan Mahasiswa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News