Khofifah Akui Sejak Dulu Akrab dengan Warga Tionghoa

Khofifah Akui Sejak Dulu Akrab dengan Warga Tionghoa Cagub Jatim nomor urut 1, Khofifah Indar Parawansa usai membuka Festival Kampoeng Petjinan di Marvel City. Foto: DIDI R/BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur nomor urut 1 Indar Parawansa membuka festival Kampoeng Petjinan Soeroboyo di Marvel City, Jumat (16/2). Dalam kesempatan itu, ia mengungkap sudah sejak lama akrab dengan warga Tionghoa.

“Dulu sekali sejak 1996 saya sudah menjalin komunikasi dengan warga Tionghoa. Kebetulan saya menjadi Wakil Ketua Persaudaraan Indonesia-Tionghoa,” ujar .

Baca Juga: Ngalap Berkah Lewat Sholawatan di Bangkalan, Khofifah Ajak Warga Tak Golput

Ia melanjutkan, saat masih berada di parlemen dirinya juga sudah menjalin komunikasi dengan warga Tionghoa. Apalagi waktu itu penataan keberagaman di Indonesia terus dilakukan.

“Puncaknya ketika Presiden Indonesia Gus Dur mengakui Tionghoa sebagai agama resmi. Jasa dan peran Gus Dur sangat besar,” ungkapnya.

Peranan Gus Dur yang menjadikan Tahun Baru Imlek sebagai hari libur menjadi langkah yang tepat. Terbukti, keberagaman itu menjadikan persaudaraan yang kuat antar sesama.

Baca Juga: Gelar Doa Bersama Sambut Kemenangan, Puluhan Ribu Masyarakat Siap Kawal Suara Khofifah-Emil

“Semua keberagaman itu diikat dalam pancasila. Makanya persaudaraan semakin kuat,” jelasnya.

Mantan Menteri Sosial itu juga menjelaskan, hubungan dan peran Tionghoa juga sangat besar di Indonesia. Dengan adanya keberagaman ini menjadikan kehidupan di Indonesia tetap terjaga dengan aman dan nyaman.

Imlek sendiri, katanya, menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga. Momentum ini sekaligus menjadi ajang untuk silaturrahmi dengan banyak orang.

Baca Juga: Relawan Jari Mata Siap Kawal Kemenangan Khofifah-Emil Hingga Akhir

Pada kesempatan itu, juga mengajak serta putra keduanya yakni Jalaluddin Managali. Dengan melantunkan bahasa Tionghoa yang fasih, Jalaluddin mendapat tepuk tangan dari warga Tionghoa yang hadir di Kampoeng Petjinan Soeroboyo ketika memberikan ucapan selamat tahun baru dan rasa syukur berkumpul dengan keluarga.

“Kebetulan anak saya ini pernah lima tahun belajar di Beijing,” imbuh Ketua Umum Muslimat NU tersebut.

Jalaluddin sendiri mengatakan, dirinya sempat belajar finance di Beijing. Selama belajar itu, ia memahami banyak tentang kebudayaan serta bahasa Tionghoa.

Baca Juga: Warga Jatim Berjubel Hadiri Kampanye Terakhir Khofifah-Emil, Kiai Asep: Menang 70%

Ia sendiri tiap hari tidak bisa mendampingi ibunya selama persiapan Pilgub Jatim. Sebab, setiap hari ia masih bekerja di salah satu bank swasta di Jakarta. “Kalau pas libur kerja begini baru bisa,” tutur pemuda yang akrab disapa Ali itu. (mdr/ian) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO