TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Sungguh tragis apa yang sudah dialami Tuminem. Wanita 51 tahun asal Dusun Jeruk Gulung, Desa Surenlor, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek itu tewas di tangan anak dan kerabatnya sendiri setelah digelonggong air selama kurang lebih setengah jam.
Tuminem diduga menjadi korban penganiayaan dan pengeroyokan oleh kerabatnya sendiri yang sebelumnya menjalani ritual hingga kemudian mengalami kesurupan massal.
Baca Juga: Dinas Kelautan Dan Perikanan Trenggalek Raih Juara Umum LMSI Tingkat Provinsi Jatim
Kapolres Trenggalek AKBP Didit Bambang Wibowo S melalui Kastreskrim AKP Sumi Andana membenarkan peristiwa tersebut. Untuk saat ini, semua terduga pelaku telah diamankan di Mapolres Trenggalek. “Kasusnya masih dalam proses penyelidikan petugas,” terangnya, Senin (5/3) lalu.
Untuk memastikan penyebab keamatian korban, petugas mengambil langkah dengan melakukan autopsi tehadap jenazah. Berdasarkan hasil autopsi dari dokter ahli forensik Bhayangkara Kediri, korban tewas secara tidak wajar dan diduga sebelumnya telah mengalami penganiayaan.
“Dari hasil autopsi, pada tubuh korban telah ditemukan tanda-tanda kekerasan dan aliran udara tertutup oleh air, kekerasan pada mulut serta rongga dada dan paru-paru penuh dengan cairan. Diduga korban ini telah digelonggong air, kemudian lemas dan meninggal dunia,” terangnya.
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
Lebih lanjut kata Sumi, petugas saat ini telah melakukan serangkaian penyidikan dan pemeriksaan terhadap tujuh orang yang kesurupan dan melakukan penganiayaan terhadap korban. Mereka adalah Rini Astutik, Jayadibudi, Jemintun, Suyono, Katenun, Apriliani dan Adrisprasetyo.
"Salah satu dari ke tujuh pelaku tersebut merupakan anak kandung korban, sedangkan yang lainnya masih keluarga dekat korban," tandasnya. (man/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News