Setahun, 27 Perempuan di Blitar Jadi Korban Kekerasan Seksual

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Selama setahun Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Blitar mencatat 27 kasus kekerasan seksual terhadap perempuan.

Kepala Dinas Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Blitar Wahid Rosyidi menyatakan, berdasarkan data sepanjang tahun 2017 lalu, ada 85 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Blitar.

Rincian data itu di antaranya terdiri dari kasus kekerasan seksual 27 kasus, KDRT 20 kasus, trafficking 2 kasus, kekerasan terhadap anak 17 kasus, dan anak berhadapan hukum (ABH) ada 19 kasus. "Paling banyak adalah kasus kekerasan seksual. Baru menyusul kasus lainnya," ungkap Wahid Rosyidi kepada wartawan, Kamis (8/3).

Menurut dia, jika dibandingkan tahun 2016 lalu jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak mengalami peningkatan. Pada tahun 2016 hanya ada 83 kasus. "Jumlahnya meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Namun kita terus berupaya menekan kasus agar tahun ini tidak terjadi peningkatan," jelas Wahid.

Terpisah, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Blitar Susi Narulita menyayangkan masih tingginya kasus kekerasan seksual di Kabupaten Blitar. Dengan kondisi itu, ia meminta agar semua pihak bersinergi untuk menekan angka kekerasan seksual terhadap perempuan. "Tak hanya pemerintah melalui instansi terkait. Namun semua pihak harus peka terhadap hal ini," ungkap Susi.

Selain itu, Susi juga meminta kepada para orangtua untuk menjaga anaknya ketika di rumah, sekolah, maupun dimana saja agar tidak lepas dari perhatian mereka. Menurutnya, pendidikan kepada anak-anak untuk tidak mudah menerima atau menolak ajakan dari orang yang baru dikenal.

"Peran orang tua sangat penting. Mereka juga harus mengajarkan kepada anaknya agar bisa menolak diajak orang asing," pungkasnya. (ina/rd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News