MALANG, BANGSAONLINE.com - Tokoh wanita NU seperti Khofifah Indar Parawansa dinilai sudah memenuhi kompetensi untuk menjadi Gubernur Jawa Timur. Khofifah disebut pejuang wanita yang rela berkorban untuk kesejahteraan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Istri mendiang KH Hasyim Muzadi, Hj Muthamimah saat bertemu Khofifah saat haul pertama, Minggu (18/3/2018) di Pesantren Al-Hikam, Jl Cengger Ayam, Kota Malang. Kiai Hasyim, disampaikan istrinya, meminta Khofifah tetap teguh berjuang di kontestasi Pilgub Jawa Timur 2018.
Baca Juga: Gelar Doa Bersama Sambut Kemenangan, Puluhan Ribu Masyarakat Siap Kawal Suara Khofifah-Emil
"Beliau adalah seorang figur perempuan, tokoh pemimpin yang luar biasa. Ibu Khofifah harus maju sebagai Gubernur demi kemaslahatan, demi kesejahteraan masyarakat Jawa Timur yang mayoritas Nahdliyin. Apapun yang terjadi harus maju," ungkap Hj Muthammimah menyampaikan pesan Kiai Hasyim.
Khofifah juga dinilai figur yang amanah dan mampu mengemban mandat rakyat Jawa Timur sebagai pemimpin masa depan. "Beliau orang yang amanah, pekerja keras, dan mampu melakukan apapun demi kesejahteraan orang banyak. Beliau jujur, beliau amanah. Makanya kiai Hasyim tetap mendorongnya maju meski sudah dikalahkan," ucapnya.
Sosok almarhum KH Hasyim selalu menjadi panutan calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah, sebagai guru dalam berpolitik maupun beragama. Ketua Muslimat NU Malang ini juga mengungkapkan pesan mendiang anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu, yaitu membantu memenangkan Khofifah-Emil.
Baca Juga: Relawan Jari Mata Siap Kawal Kemenangan Khofifah-Emil Hingga Akhir
"Ibu Khofifah juga demikian kepada almarhum adalah seseorang yang selama Pilgub Jawa Timur dua periode beliaulah yang mendampingi, yang mengarahkan. Istilah Jawa, yang membuat jalan. Kalau dua kali dikalahkan, kali ini tinggal menapaki oleh beliau. Saya selaku istrinya wajib membantu Khofifah sekuat saya," pungkasnya.
Setali tiga uang, Khofifah menyatakan kekagumannya kepada sosok Tokoh NU tersebut. Khofifah menyebutkan mendiang KH Hasyim, sosok teladan bagi masyarakat Jawa Timur maupun muslim nusantara.
"Tidak gampang mencari tokoh figur NU seluas, sedalam ilmu beliau bagaiamana menggerakan jamiyah, diniyyah ijtima'iyyah. Ini harus dijadikan referensi keteladan aktivis NU wa ahlihi (lainnya). Karena beliau memulai dari lini paling bawah. Tidak ujug-ujug di pengurus besar. Saya sering melihat beliau berpikir out of the box. Beliau membangun interaksi dialog yang luar biasa," pungkas Khofifah. (*)
Baca Juga: Warga Jatim Berjubel Hadiri Kampanye Terakhir Khofifah-Emil, Kiai Asep: Menang 70%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News