Diduga Selingkuh, Oknum Kasun di Blitar Didemo dan Dipaksa Mundur Warganya Sendiri

Diduga Selingkuh, Oknum Kasun di Blitar Didemo dan Dipaksa Mundur Warganya Sendiri Warga saat demo di depan Pemkab Blitar.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Warga Dusun Bendosari, Desa Jaten, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, Rabu (28/3) siang mendatangi kantor Pemkab Blitar lama di Jalan Soedanco Soeprijadi, Kota Blitar.

Kedatangan mereka tak lain adalah untuk mengadu kepada inspektorat Kabupaten Blitar terkait oknum Kepala Dusun (Kasun) Bendosari berinisial SD (39) yang diduga berselingkuh dengan Y (40), seorang bidan honorer Polindes Jaten.

Warga menilai ulah pejabat desa yang berselingkuh tidak memberikan pendidikan moral yang baik kepada warga sekitar.

Warga yang datang terlihat membawa berbagai tulisan yang dibubuhkan di atas kertas agar Kasun SD mempertangungjawabkan perbuatannya dengan mundur dari jabatannya sebagai Kasun.

"Masyarakat Jaten menginginkan perangkat yang melakukan pelanggaran norma susila ini mundur dari jabatannya karena sikap Kasun itu sudah tidak mencerminkan sikap seorang pemimpin yang menjadi panutan," ungkap koordinator aksi Joko Prasetyo, Rabu (28/3).

Menurut dia, SD sudah mengakui perbuatanya. Bahkan SD juga membuat surat pernyataan. Dalam surat pernyataan itu, SD mengakui jika ia memang sempat berhubungan dengan Y di sebuah hotel di Kota Kediri. Bahkan perselingkuhan itu sudah dilakukan sebanyak sembilan kali selama dua tahun terakhir.

"Dalam surat pernyataan itu saudara SD sudah mengakui perbuatannya dan akan menerima sanksi atas perbuatanya. Namun hingga saat ini yang bersangkutan masih aktif sebagai Kasun. Padahal bukti-bukti sudah ada, salah satunya bukti check in di sebuah hotel di Kota Kediri," paparnya.

Beberapa warga akhirnya ditemui perwakilan Inspektorat, Bagian Tata Pemerintahan, serta Camat Wonodadi. Inspektor dua Inspektorat Kabupaten Blitar Siswanto, mengatakan sudah melaporkan hal ini ke bupati. Setelah itu bupati meminta inspektorat untuk melakukan penyelidikan. Dari hasil penyelidikan bupati meminta Inspektorat memberi pembinaan kepada Kasun serta memberi sanksi terlulis.

"Kami sudah lapor ke bupati dan sudah melakukan tahapan-tahapan yang disarankan bupati," papar Siswanto.

Sementara massa yang datang terlihat pulang dengan raut wajah kecewa. Mereka menganggap belum ada keputusan yang jelas terkait ulah Kasun tersebut karena sanksi yang diberikan terlalu ringan. Massa juga merasa kecewa karena Kades Desa Jaten tak hadir siang itu. (ina/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO