Rujak Mak Tas, Paling Mak Nyus di Kawasan Wisata Bahari Lamongan

Rujak Mak Tas, Paling Mak Nyus di Kawasan Wisata Bahari Lamongan Antrean Rujak Mak Tas membludak. foto: FIKMA/ BANGSANOLINE

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com – Rujak Mak Tas, warung rujak yang berdiri sejak tahun 1986, sudah memiliki pelanggan dari berbagai kota. Dalam satu hari, warung ini dapat menjual hingga ratusan bungkus rujak.

Dikenal dengan nama Rujak Mak Tas, rujak buah dengan bumbu gula merah ini selalu ramai oleh pelanggan. Pengunjung yang datang pun tak hanya dari sekitar saja. Bukan hanya dari luar daerah Paciran, Lamongan. Pelanggan juga datang dari berbagai kota lainnya. Mulai dari Tuban, Bojonegoro, Jombang, bahkan Jakarta.

Baca Juga: Baru Tiga Bulan Jualan, Pembeli di Warung Kuliner Bekicot Molak-Malik Terus Meningkat

Meski dinamai demikian, warung yang sudah berusia 32 tahun ini kini dijalankan oleh Mak Nah, adik kandung Mak Tas. Bukan hanya menjajakan rujak uleg, untuk menemani rujak yang khas dengan rasa pedas, mereka juga menawarkan es siwalan.

Buah yang digunakan untuk Rujak Mak Tas ini bervariasi, mulai dari nanas, mentimun, bengkuang, pepaya setengah masak, dan kedondong. Namun karena beberapa buah tidak selalu ada di setiap musim, maka ada yang diganti dengan rasa yang masih identik. Salah satunya buah kedondong yang diganti dengan buah mangga yang belum matang sempurna, istilah orang Jawa masih kemampuh karena memiliki rasa yang sama-sama asam.

“Buahnya beli dari petani-petani sekitar sini saja, ada juga yang beli di pasar. Gula merahnya juga beli langsung dari pembuatnya di dekat sini. Ini gula merahnya pakai gula merah yang dari pohon ental itu lo Mbak, beda dari gula merah lain. Kalau gula merah lain kan keras, ini tidak,” jelas putri Mak Nah sambil menguleg bumbu rujak pesanan pelanggan.

Baca Juga: Buka Sampai Subuh di Trotoar Jalan dan Alun-Alun, Nasi Boran Khas Lamongan Maknyus, Murah Meriah

Untuk bumbu yang digunakan dalam sambal Rujak Mak Tas ini pun terdiri dari terasi, garam, cabai, sedikit penyedap rasa, petis dan asam jawa yang diuleg hingga halus. Pada bagian terakhir ditambahkan gula merah dari pohon tal yang bertekstur lebih lembek, kemudian diuleg hingga semua bercampur. Untuk mengambil bumbu dari cobek pun, menggunakan kulit buah siwalan yang sudah diambil buahnya.

Bahan-bahan khas Paciran yang digunakan bukan hanya itu. Selain menggunakan gula merah dari pohon tal, Rujak Mak Tas juga menggunakan petis saripati ikan pindang yang memiliki rasa asin. Berbeda dengan petis hitam yang pada umumnya memiliki rasa gurih.

Bukan hanya disajikan dengan bungkus daun pisang, pelanggan pun dapat melihat secara langsung bagaimana Mak Nah menguleg dan memotong buah-buah untuk rujaknya. Dengan ditambah suasana pinggir sungai yang langsung mengarah ke laut.

Baca Juga: Perumda Pasar Lamongan Ajak Pedagang Nasi Boran Go Online

“Saya sudah langganan di sini mbak sejak SMA, enak, nagih” ujar Khoir, salah satu pelanggan yang datang dari Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.

Warung yang berada di samping jembatan jalan raya Paciran ini, buka dari pagi sampai sore. Mereka buka setiap hari, kecuali pada bulan puasa. Bahkan saat hari raya Idul Fitri pun, mereka tetap buka. Rujak Mak Tas ini dapat dinikmati hanya dengan harga Rp 5.000, dan es siwalan dijual dengan harga Rp 4.000 saja. Bisa juga ditambah krupuk yang juga dijual untuk menemani Rujak Mak Tas. (*)

Baca Juga: Rekomendasi Kuliner Ikan Asap Khas Pantura di Lamongan

Baca Juga: Gelar Lomba Masak, Bupati Lamongan Berharap Muncul Inovasi Varian Baru

Sumber: *Fikma Arifiyani A

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO