BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Tugas Polri dalam menciptakan situasi yang kondusif menjelang digelarnya pesta demokrasi tidak akan berjalan dengan baik tanpa peran serta masyarakat.
Opini masyarakat yang terbentuk saat ini sangat dipengaruhi oleh media sosial, baik dari Facebook, Twitter, WhatsApp, serta media sosial lainnya. Selain itu dengan menjamurnya berita-berita di media online abal-abal, tidak dapat dipungkiri menjadi konsumsi masyarakat setiap harinya.
Baca Juga: Polres Bojonegoro Musnahkan 3000 Liter Miras Hasil Operasi Pekat 2024
Dengan berbagai kemudahan yang didapatkan oleh masyarakat itu, tentu sangat mengkhawatirkan, khususnya masyarakat yang langsung menelan mentah-mentah berita tidak benar alias Hoax.
Atas dasar kekhawatiran itu, Polres Bojonegoro, Jawa Timur, getol melakukan kampanye dan deklarasi anti Hoax, ujaran Kebencian, serta SARA di beberapa tempat dan instansi serta para komunitas di Bojonegoro.
Sabtu malam, (7/4) Polres Bojonegoro menggelar Deklarasi Akbar Anti Hoax di Alun-alun Bojonegoro. Acara itu dirangkai dengan Police Expo 2018 Polres Bojonegoro dengan menghadirkan band nasional, Repvblik, J-Rocks, dan artis dangdut Cita-citata. Ribuan masyarakat yang hadir sepakat menolak berita Hoax yang akhir-akhir ini terus menyebar.
Baca Juga: Adu Banteng dengan Pikap, Pengendara Motor di Bojonegoro Meninggal Dunia
Deklarasi anti Hoax dilanjutkan Minggu pagi, (8/4) juga di Alun-alun Bojonegoro. Sebelum deklarasi, masyarakat mengikuti jalan sehat yang dipimpin Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu Sri Bintoro, beserta seluruh anggotanya.
Sesampainya di finish, Kapolres Wahyu langsung melakukan deklarasi menolak keras berita Hoax yang diikuti peserta jalan sehat. Selain itu, juga membubuhkan tanda tangan penolakan berita Hoax.
"Kami imbau masyarakat agar pandai dan cermat dalam menerima berita di media sosial, tanyakan dulu kepada orang yang pertama kali membagi berita tersebut apakah itu berita nyata atau hanya sekedar cerita yang dikarang untuk kepentingan pribadi suatu golongan. Karena kalau langsung ditelan mentah-mentah imbasnya bisa menimbulkan fitnah hingga permusuhan," ungkapnya.
Baca Juga: AKBP Rogib Triyanto Dimutasi, Wartawan di Bojonegoro Senang
Kapolres berharap, dengan getolnya kampanye anti berita hoax tersebut wilayah Bojonegoro selalu aman dan kondusif. Apalagi Bojonegoro akan melaksanakan pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) pada 27 Juni 2018 mendatang.
"Kampanye ini akan terus kami lakukan, karena biasanya menjelang Pilkada perang berita bohong serta fitnah di media sosial terjadi," tandasnya.
Sebelum deklrasi akbar di Alun-alun Bojonegoro ini, Kapolres Bojonegoro juga sudah puluhan kali melakukan deklarasi penolakan berita Hoax, baik di lingkungan instansi pemerintah daerah, perusahaan, tokoh masyarakat, tokoh agama, sekolahan hingga pondok pesantren.
Baca Juga: Sulit Dikonfirmasi, Sejumlah Wartawan Keluhkan Sikap Tak Acuh Kapolres Bojonegoro
"Berita Hoax dapat menimbulkan konflik antar suku ras dan golongan. Oleh karena itu akan terus kami perangi, sebagaimana instruksi dari Pak Kapolri," tegasnya. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News