BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Berpulangnya Waliyullah KH. Kholilurrahman kepada sang Ilahi benar-benar membuat banyak umat muslim berduka. Tidak hanya warga madura, tapi juga warga di luar madura, bahkan para kiai dan para tokoh.
Mereka berdatangan ke Bangkalan tepatnya di Artajasah, lingkungan Makam Syechkhona Moh. Kholil bin Latief untuk melayat maupun mengikuti tahlil.
Baca Juga: Cak Imin: Banyak yang Bisa Diteladani dari Ra Lilur
Ra Nasih salah satu keponakan Ra Lilur mengatakan bahwa kepergian pamannya seakan menjadi teguran bagi umat manusia. Sebagaimana sabda Rasulullah "mautul alim mautul alam" yakni meninggalnya seorang yang alim berarti matinya alam. Oleh karena itu kita diingatkan agar selalu di jalan Allah SWT, agar tidak menyepelekan hal-hal kecil, termasuk dalam kehidupan masyarakat," kata Ra Nasih.
Menurut Ra Nasih, banyak masyarakat yang menilai jika Ra Lilur merupakan salah satu wali Allah. "Seorang wali itu ada tanda-tandanya. Dari almarhum banyak sekali tanda-tandanya, termasuk yang tidak dipahami orang awam. Misalnya, saat beliau pernah membakar PP Syaichona Kholil. Saat itu banyak orang tidak paham. Baru setelah beberapa waktu, setelah runtuhnya rezim Soeharto yang memakan korban banyak, juga banyak terbakarnya mall dan gedung yang menimbulkan banyak korban, orang menjadi paham," tutur Ra Nasih.
Sementara pantauan Bangsaonline.com saat pemakaman, ribuan umat memadati Kota Bangkalan. Mulai dari Demangan sampai ke Maqbaroh Syaichkona Kholil. Beberapa tokoh-tokoh agama yang hadir di antaranya KH. Nawawi Pengasuh Pondok Sidogiri, Gus Ipul Wakil Gubernur Jatim, dan pejabat-pejabat Bangkalan seperti Pj. Bupati Indra Ranuh, Kapolres Bangkalan Boby Paludin Tambunan, Sekda Edy Moeljono, serta Inspektorat Hadari. (bkl1/ian)
Baca Juga: Ra Latif Amin Ajak Masyarakat Tahlil H7 Ra Lilur di Rumah Ra Bir Aly
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News