PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Sidang paripurna LKPJ Bupati Pasuruan TA 2017 dan LKPJ-AMJ 2010-2018 yang dilangsungkan di gedung DPRD pada Rabu (11/4) sekitar pukul 10.30 WIB memang sedikit berbeda dari sidang paripurna tahunan lainnya.
Pasalnya di sidang tersebut yang membacakan pidato LKPJ dibacakan sendiri oleh Plt Bupati Pasuruan Ir Riang Kulup Prayuda hingga selesai.
Baca Juga: Dua Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan Resmi Dilantik Gantikan Rusdi dan Shobih
Ada beberapa point penting dari laporan yang disampaikan oleh Plt Bupati Pasuruan di LKPJ 2017 serta program-program pelaksanaan pembangunan. Baik itu program urusan wajib maupun program urusan pemerintahan yang memasuki lima tahun masa jabatan kepala daerah.
Dalam bagian awal, Plt Bupati Pasuruan Ir Riang Kulup Prayuda realisasi pendapatan daerah pada tahun 2017 yang dibukukan sebesar Rp 3,063 triliun, dibandingkan pada tahun 2013 silam, pendapatan terealisasi Rp 1,819 triliun.
"Dari sisi PAD di 2017 tercatat 759,943 miliar. Sedangkan di tahun 2013 awal menjabat kepala daerah, PAD tercapai 278,165 Miliar,untuk perolehan dana perimbangan di 2017 sebesar Rp 1.797,54 triliun. Sedangkan di tahun 2013 sebesar Rp 1,207 triliun," beber Riang.
Baca Juga: Ning Mila Siap Perjuangkan Aspirasi Pendidikan dan Kesejahteraan Masyarakat
Kontribusi lain–lain pendapatan daerah yang sah di tahun 2017 lumayan besar yakni Rp 506,279 miliar. Sedangkan di tahun 2013 dibukukan Rp 334,339 miliar. Jika dikalkulasi kontribusi realisasi pendapatan daerah di 2017 mencapai 24,80 persen.
"Sementara di 2013 sebesar 15,28 persen dan dengan kata lain ada kenaikkan 9,52 persen,sedangkan kontribusi dan perimbangan daerah di 2017 sebesar 58,67 persen,sedangkan di 2013 66,34 persen atau turun 7,67 persen," tambahnya.
Dari sisi belanja daerah di 2017, Riang menyebutkan terealisasi Rp 3,100 triliun rupiah atau terserap 92,99 persen, sedangkan di 2013 realisasinya mencapai Rp 1,7 39 persen atau naik 78,24 persen,untuk belanja tidak langsung tembus Rp 1,650 triliun rupiah pada 2017 dan realisasi di 2013 mencapai Rp 1,063 triliun. Untuk belanja langsung mencapai Rp 1,447 triliun di 2017.
Baca Juga: AKD DPRD Pasuruan 2024-2029 Resmi Terbentuk, Gerindra Tak Kebagian Kursi
"Sedangkan di 2013 Rp 675,321 miliar. Proporsi belanja tidak langsung terhadap realisasi belanja daerah di 2017 mencapai 53 ,25 persen. Sedangkan di 2013 tembus 61,17 persen, di sektor belanja lansung, proporsi mencapai 46,75 persen dan di 2013 sebsar 38,83 persen atau naik 7,92 persen," jelas Riang.
Sementara untuk pembiayaan daerah (pembiayaan netto) di 2017 tercatat Rp 176,390 miliar sehingga menghasilkan SILPA Rp 140,049 miliar. Sedangkan pembiayaan netto di 2013 mencapai Rp 181,925 miliar dan menghasilkan SILPA Rp 262,418 miliar.
"Dari gambaran ini SILPA mengalami penurunan 87,37 persen karena penggunaan anggaran di manfaatkan untuk pembangunan daerah," terangnya.
Baca Juga: Demi Perubahan di Kabupaten Pasuruan, Gus Saif All Out Dukung Mas Rusdi
Beberapa prestasi juga diraih oleh Bupati Pasuruan selama lima tahun terkahir. Dari evaluasi SAKIP 2017, Kabupaten Pasuruan mendapat predikat BB (sangat baik) dimana pada evalusi SAKIP di 2014 mendapat predikat C (cukup).
“ini menunjukkan kesadaran dalam diri setiap aparatur pegawai yang bertanggung jawab,indikator kinerj yang terukur dan akuntabel,” pungkas Riang. (bib/par/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News