TUBAN, BANGSAONLINE.com - Petugas gabungan dari Polri, TNI, dan BPBD Tuban masih kesulitan melakukan evakuasi 3 bangkai truk yang terperosok di sungai Bengawan Solo akibat ambrolnya jembatan Widang, Kabupaten Tuban-Babat, Kabupaten Lamongan.
Guna melakukan evakuasi bangkai, petugas sempat mendatangkan crane seberat 40 ton. Namun, pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN V Surabaya) melarangnya. Sebab, konstruksi jembatan yang menjadi tumpuan tidak mampu mengangkat beban crane ditambah beban truk tersebut.
Baca Juga: Belum Genap Sebulan Diperbaiki, Jembatan Damseng Senori Sudah Rusak
"Evakuasi bangkai truk harus dipotong-potong dan dibutuhkan pengosongan muatan," ujar Balai Besar pelaksanaan jalan Nasional (BBPJN) V Surabaya, I Ketut Darmawahan kepada wartawan saat di lokasi, Rabu (18/4).
"Crane yang akan digunakan mengangkat seberat 40 ton dan beban truk sekitar 18 ton. Sehingga, total keseluruhan berat muatan sebesar 58 ton. Jembatan tersebut tidak akan mampu menahan beban seberat itu. Karena jumlah tersebut 20 persen melebihi beban muatan jembatan, jadi proses evakuasi dihentikan," paparnya.
Adapun untuk pengagkatan bangkai truk, I Ketut Darmawahan mengungkapkan bahwa tim evakuasi akan menggunakan crane dengan berat 25 ton. Sedangkan truk terlebih dahulu dipotong menjadi dua sampai tiga bagian.
Baca Juga: Sempat Molor, Proyek Jembatan Dam Seng Senori Tuban Akhirnya Hampir Selesai
"Muatannya juga harus dikeluarkan, sehingga bebannya bisa berkurang," pungkasnya. (gun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News