BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meresmikan Jembatan Terusan Bojonegoro Tuban (TBT) di Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, Rabu (12/1). Jembatan sepanjang 210 meter yang membentang di atas Sungai Bengawan Solo ini menghabiskan anggaran sekitar Rp88 miliar lebih.
Mantan Menteri Sosial ini mengapresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro yang telah membangun Jembatan TBT dalam rangka membuka akses transportasi maupun ekonomi antardua kabupaten. Selain itu, Khofifah juga mengapresiasi Pemkab Tuban yang telah menghibahkan tanah di sisi barat untuk tapak Jembatan TBT.
Baca Juga: Di Pembekalan Pimpinan di Kementerian PPPA, Khofifah Ajak Maksimalkan Layanan PA hingga Pelosok
"Beberapa waktu lalu kita melihat ada kasus perahu tenggelam di dekat lokasi jembatan ini, oleh karena itu manfaat dengan dibangunnya jembatan ini untuk perlindungan masyarakat selain sebagai akses pertumbuhan ekonomi antardua kabupaten," ujarnya setelah menandatangani prasasti peresmian Jembatan TBT, Rabu (12/1).
Setelah peresmian ini, kata Khofifah, sektor-sektor usaha kecil menengah (UKM) akan bermunculan di sekitar jembatan dan bisa mendongkrak kesejahteraan masyarakat sekitar.
Sementara itu, Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah, menjelaskan bahwa pembangunan Jembatan TBT ini diharapkan dapat memperkuat sinergitas antara Kabupaten Bojonegoro dengan Kabupaten Tuban, dan juga memperluas akses ekonomi bagi masyarakat di dua kabupaten.
Baca Juga: IPM Jawa Timur 2019-2024 Naik Signifikan, Ketua DPD PKS Apresiasi Kinerja Khofifah-Emil
"Jadi, Bojonegoro diharapkan dapat menjadi pemicu bagi kabupaten lain di antaranya Kabupaten Blora dan juga Tuban. Secara ekonomi sudah kami hitung sehingga Jembatan Terusan Bojonegoro Tuban ini harus dibangun," kata Anna.
Ia juga menyebutkan, hampir 30 persen pembangunan di Bojonegoro membutuhkan tambang galian c (batu kapur), oleh karena itu dengan adanya jembatan diharapkan dapat menambah daya beli masyarakat.
"Sinergitas ini mari kita jaga dalam rangka membangun wilayah. Jembatan ini selesai dikerjakan pada akhir Desember kemarin dan itu sudah sesuai target. Alhamdulillah mulai hari ini sudah bisa dilewati," ucap Anna.
Baca Juga: Usung 2 Inovasi, Jatim Raih Penghargaan Provinsi Terinovatif di IGA 2024
Awalnya Jembatan ini diberi nama Ka-Re atau Kanor-Rengel, namun setelah dikaji secara luas Pemkab Bojonegoro mengganti nama menjadi Jembatan TBT. Ini dilakukan karena cakupan wilayahnya bukan hanya antara Kecamatan Kanor dengan Rengel, namun lebih luas antara Kabupaten Bojonegoro dengan Tuban. (nur/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News