TUBAN, BANGSAONLINE.com - Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky berjanji akan segera membangun kembali Jembatan Glendeng yang mengalami kerusakan.
Hal tersebut, disampaikan Mas Lindra saat melakukan Sambang Desa di Kecamatan Soko.
Baca Juga: Baliho Milik Bupati Petahana Tuban Ada yang Belum Diturunkan
Dalam menjalankan pemerintahan, menurut Bupati Tuban ini, selalu mengedepankan prinsip kolaborasi dan sinergi. Sehingga, pembangunan yang dilakukan Pemkab Tuban juga disinergikan dengan pihak desa, dengan harapan semakin merata.
"Kami berkolaborasi dengan desa untuk membangun bersama demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat," jelas Bupati Lindra, Rabu (1/3/2023).
Bupati muda itu menjelaskan, dalam proses pengerjaannya, Pemkab Tuban mengalokasikan anggaran sekitar 35 miliar dari dana APBD 2023. Pihaknya, akan melakukan pengawalan ketat dalam prosesnya dan melibatkan tim ahli, akademisi, dan pihak berwenang lainnya.
Baca Juga: Bersama Cabup Halindra Blusukan ke Pasar Tradisional Tuban, Khofifah Banjir Doa dan Dukungan
"Sehingga, jembatan diharapkan selesai tepat waktu dan berkualitas baik. Dan hasilnya dapat dimanfaatkan banyak orang untuk mempermudah mobilitasnya," ungkapnya.
Meski begitu, politisi Golkar ini, meminta masyarakat untuk lebih bersabar. Sebab, proses pengerjaan konstruksi jembatan di Desa Simo ini diprediksi memerlukan waktu sekitar 10 sampai 12 bulan.
"Kami berkomitmen pembangunan di Kabupaten Tuban berkualitas baik, tahan lama, dan sesuai peraturan yang berlaku, jika urusan dengan provinsi dan pusat serta administrasi selesai, akan segera dilanjutkan konstruksinya," lanjutnya.
Baca Juga: Dapat Nomor Urut 2, Paslon Lindra-Joko Lanjutkan Mbangun Deso Noto Kutho
Sebelumnya, Pemkab Tuban juga akan menyelesaikan dua jembatan di kecamatan Senori yang mengalami kerusakan akibat tergerus banjir. Jembatan dengan sebutan jembatan warna-warni atau jembatan pelangi itu, akan dibangun tahun ini.
Selain itu, juga akan melakukan pembangunan jembatan dam seng yang menghubungkan desa Wanglu Wetan dengan Dusun Tapen, Desa Sidoharjo.
"Selain jalan, jembatan menjadi infrastruktur yang penting karena menghubungan dua wilayah yang terpisahkan oleh sungai, sehingga akan kami segerakan untuk jembatan-jembatan yang rusak," tutupnya.
Baca Juga: Berprestasi, 13 Atlet PON dan 4 Kafilah MTQ asal Tuban Dapat Reward
Diketahui, jembatan penghubung dua kabupaten kembali ditutup total sejak mulai 21 Mei 2022 lalu. Selama ditutup, semua kendaraan dari arah Bojonegoro menuju Tuban maupun sebaliknya dilarang melintas di jembatan tersebut dikarenakan mengalami ambles di sisi utara, yakni Desa Simo, Kecamatan Soko.
Meski telah dua kali dilakukan perbaikan yang menelan anggaran sebesar Rp3,81 miliar untuk tahap pertama dan Rp1,37 miliar pada tahap kedua dari APBD Tuban, jembatan yang merupakan jantung perekonomian masyarakat sekitar perbatasan ini kembali mengalami keretakan di bagian bawah dan terpaksa ditutup kembali. Hingga saat ini, hanya roda dua dan pejalan kaki yang diperbolehkan melintas. (gun/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News