SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Program Bantuan Operasional Daerah Madrasah Diniyah (Bosda Madin) yang diunggulkan paslon Gus Ipul-Puti di Pilgub Jawa Timur ternyata bukan murni dari ide dan gagasan dari Gus Ipul. Sebaliknya, program tersebut merupakan murni dari pemikiran dari gubernur Jatim Soekarwo dalam menjalankan programnya untuk dunia pesantren.
“Bosda Madin itu program dan pemikiran murni dari Gubernur Jatim Soekarwo. Bukan pertama kali ide dari Gus Ipul,” ungkap Ketua Komisi E DPRD Jatim Hartoyo saat dikonfirmasi di Surabaya, Senin (23/4).
Baca Juga: Gus Ipul Tetap Jabat Mensos di Kabinet Merah Putih
Hartoyo mengatakan selama ini program-program dari Pakde Karwo selalu merata dan pro rakyat. Bahkan kesejahteraan para guru dan kehidupan di pesantren juga diperhatikan. "Jadi tak betul itu gagasan dari Gus Ipul. Gagasan ini murni pak de Karwo," tegas Hartoyo.
Soal klaim kalau Gus Ipul figur di balik suksesnya Bosda Madin, Hartoyo mengatakan bahwa hal tersebut semata-mata karena posisi Gus Ipul sebagai Wagub Jatim yang mendampingi Gubernur Soekarwo hampir 10 tahun.
“Orang bisa saja melihat itu karena posisinya adalah wagub. Namun, sebenarnya program bosda madin itu pencetusnya dan pelaksananya adalah Pakde Karwo,” tutupnya.
Baca Juga: Aktif Tanggulangi Kemiskinan di Jatim, Pj Gubernur dan Mensos Apresiasi Kerja Pilar Kessos
Sekadar diketahui, saat berada di Ponorogo, Gus Ipul oleh salah satu pengasuh ponpes dinilai merupakan sosok sentral di balik suksesnya beberapa kebijakan yang pro terhadap pesantren.
Hal ini diungkapkan KH Sholikan Al-Hafid, pengasuh pesantren Nurul Quran ketika mengikuti silaturahmi para Kiai dan Ulama serta para alumni Pesantren Lirboyo dan Ploso se-Kabupaten Ponorogo di pesantren Nurul Quran, Kelurahan Pakunden, Ponorogo, Sabtu (21/4).
"Gus Ipul terbukti tidak hanya berangan-angan dan penuh janji, tapi sudah membuktikan kebijakan yang bermanfaat bagi pesantren," kata KH Sholikan.
Baca Juga: Gebyar Hari Anak Nasional Kota Pasuruan, Gus Ipul: Semoga Jadi Pemimpin Masa Depan
Sedangkan Gus Ipul mengatakan bahwa kebijakan penguatan madrasah diniyah selama hampir 10 tahun dijalankan adalah amanah dari para Kiai. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News