GRESIK, BANGSAONLINE.com - Calon Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meminta kepada para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) agar tidak terlibat politik praktis. Hal ini diungkapkan Gus Ipul menindaklanjuti adanya laporan oknum pendamping PKH di Lamongan yang mengarahkan masyarakat untuk memilih Cagub-Cawagub tertentu.
"Pendamping PKH merupakan instrumen pemerintah yang bekerja diberikan honor dari pemerintah atau APBN. Untuk itu, PKH harus kuat iman, jangan tergiur dengan imim-iming," pesannya usai menghadiri Isro' Mi'roj Nabi Muhammad SAW dan Harlah Fatayat ke-68 di GOR Kromowijoyo Alun-alun Sidayu, Jumat (27/4/2018).
Baca Juga: Gus Ipul Tetap Jabat Mensos di Kabinet Merah Putih
"Program PKH adalah sangat bagus. Saya sangat mendukung program Pak Presiden Joko Widodo tersebut karena untuk mengentas kemiskinan. Terlebih, jumlah penerima terus bertambah, dan tahun ini ada 1,5 juta penerima. Karena itu, saya meminta agar program yang baik itu jangan disalahgunakan untuk kepentingan politik calon tertantu," sambungnya.
Gus Ipul menduga ada pendamping PKH yang sengaja diselundupkan oleh pasangan tertentu agar bisa memanfaatkan tugasnya untuk memenangkan pasangan tertentu.
"Ini sudah menjadi rahasia umum. Ya tujuannya sudah jelas untuk mobilisasi massa, untuk kemenangan calon tertantu," beber Gus Ipul.
Baca Juga: Aktif Tanggulangi Kemiskinan di Jatim, Pj Gubernur dan Mensos Apresiasi Kerja Pilar Kessos
Karena itu, Gus Ipul meminta kepada Bawaslu, Panwaskab, TNI, Polri hingga Kepala Desa (Kades) dan komponen lain ikut mengawasi program PKH tersebut. "Kalau ada oknum pendamping PKH yang memanfaatkan tugasnya untuk memobilisasi massa untuk memenangkan calon tertentu tangkap saja, itu pelanggaran," pintanya.
"Saya mengajak komitmen pasangan calon sebisa mungkin menggunakan hal-hal yang tak menggunakan uang negara. Program PKH harus untuk kesejahteraan rakyat, jangan dibawa-bawa ke politik, terlebih kepentingan calon tertentu. Jangan sampai Pilgub ini dicederai," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News