Wabup Mojokerto Kampanyekan Germas ke Masyarakat

Wabup Mojokerto Kampanyekan Germas ke Masyarakat Wabup Pungkasiadi dalam Gebyar Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Kabupaten Mojokerto Tahun 2018. foto: YUDI EP/ BANGSAONLINE

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Pemkab Mojokerto makin getol mengampanyekan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Program ini aktif mensosialisasikan aktivitas fisik 30 menit per hari, konsumsi buah dan sayur serta memeriksa kesehatan secara rutin.Acara digelar di Wanawisata Padusan, Jumat (27/4). Wakil Bupati Mojokerto, Pungkasiadi, hadir langsung dalam acara tersebut.

“Pada tahap awal, Germas secara nasional pemkab bertanggung jawab menyiapkan sarananya. Seperti kurikulum pendidikan UKS, Kawasan Tanpa Rokok (KTR), taman untuk keluarga, uji emisi kendaraan bermotor, car free day, mengawasi keamanan pangan dan berbagai upaya lainnya. Kami juga mengevaluasi pelaksanaannya,” tutur Wakil Bupati yang hadir didampingi Ketua Forum Kabupaten Sehat, Yayuk Ismawati.

Baca Juga: Dalam Sehari, Pemkab Mojokerto Raih 2 Penghargaan Pelayanan Publik Terbaik

Wakil Bupati menambahkan, Germas tidak bisa mengandalkan peran sektor kesehatan saja. Peran kementrian lembaga pada sektor lain juga turut menentukan suksesnya Germas. Tentunya didukung seluruh lapisan masyarakat.

“Salah satu contoh dukungan nyata lintas sektor adalah program Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) dari Kementrian Umum dan Perumahan Rakyat, yang berfokus pada pembangunan akses air minum, sanitasi dan pemukiman layak huniuntuk mendukung Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),” imbuh dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Didik Chusnul Yakin dalam sambutannya menjelaskan pentingnya Germas. Germa terus digalakkan pada mulanya disebabkan terjadinya pergeseran pola penyakit (transisi epidemiologi) dalam 30 tahun terkahir. Penyebab kematian dan kesakitan terbesar adalah penyakit menular seperti ISPA, TBC dan diare.

Baca Juga: Di Hadapan Mendagri, Anggota DPR RI Ungkap Tumpukan Uang dan Pelanggaran ASN dalam Pilbup Mojokerto

Namun sejak tahun 2010, Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti stroke, jantung dan kencing manis punya proposi lebih besar di pelayanan kesehatan.

“Untuk mengatasi hal tersebut di atas, perlu upaya promotif (mempertahankan kesehatan) dan preventif (pencegahan penyakit), tersedianya sarana prasarana, peningkatan layanan kesehatan serta dukungan regulasi melalui Germas,” terang Didik.

Acara ini juga dimeriahkan Lomba Balita Sehat yang diraih Puskesmas Mojosari sebagai juara pertama, Puskesmas Trawas sebagai juara dua dan Puskesmas Dlanggu sebagai juara tiga. Tersedia juga pasar buah dan sayur yang diikuti 20 desa di Kecamatan Pacet serta fasilitas cek kesehatan gratis. (yep/ns)

Baca Juga: Pemkab Mojokerto Kebut Pembangunan Jembatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO