Triwulan Satu, PAD Gresik Capai Rp328,478 Miliar

Triwulan Satu, PAD Gresik Capai Rp328,478 Miliar Komisi II DPRD Gresik saat menggelar hearing dengan BPPKAD. (Ist)

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ketua Komisi II DPRD Gresik, Wongso Negoro, menyampaikan komisinya telah melakukan hearing dengan Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) untuk menanyakan progres pendapatan pada triwulan satu (Januari-Maret) 2025.

“Kami pertanyakan ke BPPKAD Pendapatan Daerah (PD) yang telah masuk, baik dari sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana transfer, dan pendapatan lain-lain yang sah,” ujar Wongso kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (17/5/2025).

Dikatakan Wongso, pada APBD 2025 proyeksi pendapatan daerah dipatok mencapai Rp3,848 triliun.

PD sebesar itu, lanjut Wongso, bersumber dari PAD yang dipatok mencapai Rp1,544 triliun, hingga 31 Maret sudah masuk Rp328,478 miliar atau 21,3 presen.

Sementara dana transfer Rp2,303 triliun, dari target itu hingga 31 Maret sudah masuk Rp658,526 miliar atau 28,6 persen. Adapun pendapatan lain-lain yang sah ditarget nol, tapi hingga 31 Maret ada realisasi Rp50.000.000 atau 0,0 persen.

“Cukup bagus capain target pendapatan di triwulan satu,” tutur anggota Fraksi Golkar ini.

Lebih jauh Wongso menyampaikan, dari target PD yang telah masuk, digunakan untuk pembiayaan sejumlah kegiatan, antara lain, belanja operasional yang telah ditetapkan Rp2,616 triliun pada APBD 2025, hingga 31 April realisasi Rp412,200 miliar atau 15,8 persen. Belanja modal yang ditetapkan Rp420,515 miliar, hingga 31 Maret realisasi Rp8,064 miliar atau 1,9 persen.

Kemudian, belanja tidak terduga yang ditetapkan Rp20 miliar hingga 31 Maret terealisasi nol. Belanja tranfer yang ditetapkan Rp786,260 miliar, hingga 31 Maret terealisasi Rp229,539 miliar atau 29,2 persen.

Wongso mengatakan, komisinya terus mendorong BPPKAD, Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas Perhubungan (Dishub), dan OPD lain yang mendapatkan tugas pendapatan agar meningkatkan kinerja pendadatan.

“Mengapa? Sebab, pembiayaan program yand dibutuhkan masih sangat besar di kurun waktu sekitar 7 bulan ini,” pungkas Wongso. (hud/msn)