Dikunjungi Kepala BNN, Pakde Karwo Minta Tiga Pilar Plus Ikut Berantas Narkoba

Dikunjungi Kepala BNN, Pakde Karwo Minta Tiga Pilar Plus Ikut Berantas Narkoba Gubernur Jawa Timur saat menerima Kepala BNN Republik Indonesia Komjen Pol Heru Winarko di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (8/5).

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo meminta tiga pilar plus untuk ikut serta memberantas narkoba di daerah. Tiga pilar plus tersebut adalah babinsa, bhabinkamtibmas, kepala desa plus tokoh masyarakat yang tersebar di 8501 desa/kelurahan di Jatim.

“Kami usul, tiga pilar yang ada di kabupaten/kota untuk dilibatkan dalam pemberantasan narkoba. Mereka memiliki sarana dan prasarana yang lengkap dalam mendeteksi permasalahan masyarakat, salah satunya narkoba,” jelas Pakde Karwo, sapaan Gubernur Jatim, saat menerima kunjungan kerja Kepala Badan Narkotika Nasional () Komjen Pol. Heru Winarko di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (8/5).

Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN

Keberadaan tiga pilar plus tersebut, lanjut Pakde Karwo, dinilai sangat efektif dalam mendeteksi berbagai macam persoalan masyarakat di daerah mulai dari mewujudkan kenyamanan, kedamaian, terorisme hingga narkoba di Jatim

Pakde Karwo menjelaskan, tiga pilar plus yang ada di Jatim telah memiliki protap yakni segala permasalahan yang timbul di daerah cukup diselesaikan di tingkat kelurahan/desa atau maksimal satu tingkat di atasnya. Tidak perlu sampai ke kabupaten/kota.

Terkait dengan pencegahan bahaya narkoba di Jatim, Pakde Karwo menawarkan agar pasien (korban) dari narkoba bisa ditangani di tingkat puskesmas. Alasannya, terbatasnya jumlah rumah sakit yang bisa membantu rehabilitasi pemulihan korban narkoba, serta banyak dari korban narkoba yang tidak mau melaporkan anggota keluarganya yang terkena narkoba ke rumah sakit.

Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud

“Pertemuan ini sangat produktif. Kami memilki infrastruktur mulai dari puskesmas dan lahan yang digunakan sebagai rehabilitasi narkoba. Jatim juga memiliki 3.232 ponkesdes di desa dan SDM yang kompeten. Jadi untuk melakukan pendampingan dirasa sangat cukup,” ungkapnya.

Tak hanya itu, juga memiliki ponkesdes dan puskesmas pembantu (pustu) yang tersebar di 38 kabupaten/kota.

“Kami rasa, ini adalah ide besar. Nantinya, jika ini berhasil bisa jadi gerakan untuk melakukan pemberantasan narkoba dari desa serta memberikan pembelajaran cara menanggulangi narkoba dari desa,” terangnya.

Baca Juga: Di Rakor GTRA Kanwil BPN Jatim, Adhy Karyono Optimistis Regulasi Baru Jadi Solusi Atasi Mafia Tanah

Kepala Komjen Pol Heru Winarko berkomitmen untuk memberantas permasalahan narkoba mulai dari desa. Pemberantasan narkoba mulai dari desa harus segera dilakukan dengan bersinergi dengan seluruh aparat desa.

Ia sependapat dengan Pakde Karwo yang mengoptimalkan peran dari tiga pilar plus dan pemanfaatan puskesmas unggulan khusus narkoba yang bisa memberi pendampingan terhadap penanganan dan rehabilitasi terhadap korban narkoba.

Menurutnya, permasalahan narkoba tidak cukup dilakukan oleh semata. Namun, harus dijalankan secara seimbang dan melibatkan semua pihak baik kepolisian, TNI dan masyarakat. (ian/rev)

Baca Juga: Luncurkan 3 Layanan, Pj Gubernur Jatim Optimistis Makin Banyak Produk UKM Tembus Pasar Dunia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO