GRESIK, BANGSAONLINE.com - PT Barata Indonesia (Persero) yang berkantor di Jalan Veteran Kebomas, Kabupaten Gresik menargetkan nilai kontrak Rp 5 tiliun pada tahun 2018 ini. Hingga Triwulan I, mereka sudah mencatat sekitar Rp 615 miliar kontrak baru.
Penegasan ini disampaikan Direktur Utama (Dirut) PT Barata Indonesia Silmy Karim usai penandatanganan kick off meeting penerapan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) di kantor PT Barata Indonesia, Rabu (16/5/2018).
Baca Juga: PT Smelting Raih Penghargaan Pembina Kemitraan Terbaik Bidang Penanaman Modal dari Pemkab Gresik
Menurut dia, capaian kontrak tahun 2017 itu hampir empat kali lipat atau 355 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sekadar informasi, tahun lalu PT Barata Indonesia membukukan nilai kontrak Rp 3,28 triliun. Sedangkan capaian penjualan di tahun 2017 sebesar Rp 1,19 triliun (69,7 persen), dan laba usaha Rp 79,5 miliar (61,1 persen).
Untuk target penjualan tahun 2018 yang ditetapkan Kementerian BUMN sebesar Rp 1,5 triliun. "Tapi target penjualan dari internal lebih tinggi, yaitu Rp 2,4 triliun. Kami optimistis tahun ini penjualan kami bisa tembus lebih dari Rp 2 triliun. Salah satu upayanya membidik sektor energi," papar Silmy Karim.
"PT Barata Indonesia tidak bisa menghindari itu. Saat ini, perusahaan yang sama dari India dan China sudah masuk ke Indonesia. Karena itu, diperlukan kerjasama antara PT Barata Indonesia dengan perusahaan luar negeri yang kompeten," terangnya.
Baca Juga: Lepas Ekspor 36,28 Ton Copper Foil PT Hailiang ke China, ini Harapan Bupati Gresik
"Misalnya dengan Siemens AG. Kerjasama itu untuk beberapa pekerjaan power plant. Manfaatnya, ada transfer teknologi, transfer knowladge, dan jaminan kualitas produk," sambungnya.
Dikatakan dia, peningkatan kinerja ini membuat kebutuhan tenaga kerja di PT Barata Indonesia juga terus meningkat. Semenjak ia masuk di PT Barata Indonesia, jumlah tenaga kerja bertama dari 900 orang menjadi 1.600 orang.
Sementara itu, untuk tumbuh berkelanjutan, PT Barata Indonesia membutuhkan support di internal perusahaan, salah satu dukungan itu berupa penerapan sistem ERP. Tapi pelaksanaannya dimulai awal tahun depan.
Baca Juga: Bupati Gresik Lepas Ekspor Produk UMKM Songkok ke Brunei Darussalam
"Ini world class system. Perusahaan besar di Indonesia sudah menggunakan ini. Menariknya, sistem ini real time, akurat, dan tidak bisa diakali. Sehingga mempermudah top management untuk mengambil keputusan dengan cepat," jlentrehnya.
Sistem ERP ini tambah dia, akan bisa meningkatkan efesiensi perusahaan hingga 20 persen. Dari sisi waktu, bisa lebih cepat 10 sampai 15 persen dari jadwal sekarang. "Investasi untuk tahap awal ini mencapai Rp 9 miliar," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News