KULIM, BANGSAONLINE.com - Suliman Abd Lah (47) dari Padang Serai, distrik Kulim, Malaysia Barat, memulai perjalan menuju Makkah untuk berhaji dengan mengendarai sepeda pancal. Dia berangkat dari kampung halamannya, Minggu, 8 April lalu.
“Saya pertama kali merencanakan ini tujuh tahun lalu. Dan sekarang, setelah dua tahun pelatihan dengan bantuan para profesional, saya akhirnya dalam perjalanan,” ujarnya kepada New Straits Times.
Baca Juga: Aneh, Baca Syahadat 9 Kali Sehari Semalam, Dahlan Iskan Masih Dituding Murtad
“Saya beri nama perjalanan ini 'Kembara Menuju Lambaian Kaabah 2018' (Bersepeda Menuju Ka`bah),” tambah dia.
Memulai perjalanannya, Abd Lah membawa sekantong peralatan, makanan, dan Alquran. Menurut New Straits Times itu, dia akan menggunakan masjid sebagai tempat istirahatnya dan berencana untuk membaca Alquran sepanjang perjalanannya.
Menyeberangi benua Asia untuk mencapai Makkah, ia akan melakukan perjalanan sekitar 10.000 kilometer dari Changlung, sebelum tiba di Mekah pada 16 Juli.
Baca Juga: Sarat Nilai Keimanan, Khofifah Ajak Teladani Sifat Zuhud Abu Wahb Bahlul bin An as Shairofi Al Kufi
Muslim dari seluruh dunia datang ke Makkah setiap tahun untuk melakukan haji, salah satu dari lima rukun Islam.
Abd Lah mengatakan dia menghabiskan satu bulan untuk mempelajari rute yang akan dilalui. Dia juga disarankan oleh guru agama untuk bersepeda pada hari Jumat. “Keluarga dan teman-teman saya sangat mendukung misi saya. Saya juga telah menerima berbagai sponsor, termasuk dari majikan saya (PLUS Malaysia Berhad), Tim Bersepeda Terengganu (TSG), dan teman-teman saya di Harian Metro,” katanya.
Dia berharap perjalanan yang menguras fisik dan mental ini sukses, karena dia harus berani menghadapi berbagai macam negara, yakni Thailand, Myanmar, Bangladesh, India, Pakistan, Iran, UAE dan akhirnya, Arab Saudi.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Nama Bayi Laki-Laki Islami 3 Kata Keren, Punya Arti Mendalam, dan Penuh Doa
“Saya siap menghadapi ini karena ini adalah bagaimana saya ingin memenuhi kewajiban saya ke rukun Islam kelima. Saya memilih untuk bersepeda di sana karena saya ingin mengalami keindahan agama dan ciptaan Allah di sepanjang perjalanan,” katanya.
"Saya berharap orang-orang Malaysia akan mengucapkan doa untuk saya dan mengucapkan selamat dalam perjalanan ini," kata Suliman, yang telah menjadi pengendara sepeda selama hampir 30 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News