TUBAN, BANGSAONLINE.com – Banyak cara atau kegiatan yang dilakukan anak-anak Desa Panyuran, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban menunggu saat berbuka puasa. Salah satunya, dengan bermain dengan meriam kaleng. Mereka biasanya bermain saat sore hari di sekitaran Pantai Kelapa sambil menunggu waktu berbuka puasa tiba, seperti pada Kamis (25/5) sore.
Tampak keceriaan di wajah mereka saat saling beradu suara meriam yang dihasilkan dari perpaduan kaleng dan bahan bakar spiritus. Meriam kaleng atau mercon kaleng ini terbuat dari kaleng susu yang dilubangi dan disusun menyerupai sebuah meriam.
Baca Juga: Ratusan Catin Nikah di Malam Songo, Kemenag Tuban Siapkan Puluhan Penghulu
Mainan seperti ini menurut mereka, pada zaman dulu biasa disebut meriam bambu, karena terbuat dari bambu dengan bahan bakar minyak tanah. Karena saat ini minyak tanah langka, mainan meriam bambu berubah menjadi meriam kaleng susu, dengan bahan bakar spiritus, dengan pemantik yang diambil dari korek gas.
"Meriam kaleng ini kami buat dari kaleng susu bekas dan api, cara kerjanya dimasukin spiritus dikocok kocok lalu dipencet," ujar Falul salah satu bocah yang ikutan bermain.
Bocah yang duduk di kelas 5 SD mengungkapkan tak rumit untuk membuat sebuah meriam kaleng. "Cara kerjanya mudah saja, penutup yang juga terdapat alat pemantiknya dibuka, kemudian kaleng disemprot dengan minyak spiritus, selanjutnya ditutup dan di kocok-kocok. Setelah itu tekan tombol pemantik, meriam kaleng pun mengeluarkan suara yang menggelegar," katanya
Baca Juga: Beri Rasa Aman Pemudik, Puluhan Sopir Angkutan Lebaran di Tuban Jalani Tes Urine
Meskipun suara yang dihasilkan cukup memekakkan telinga, namun tak membuat para pengunjung merasa terganggu. Apalagi anak-anak bermain di area yang lumayan jauh dari para pengunjung wisata.
"Yah, sedikit merasa kaget mas, tapi yah biarlah namanya juga anak-anak lagi bermain. Ini kan bulan puasa," kata Yanti, salah satu pengunjung wisata pantai tersebut. (gun/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News