PACITAN, BANGSAONLINE.com - Kasus peredaran dan penggunaan narkoba tak bisa disepelekan. Sebab hampir setiap hari, sedikitnya lima puluh orang meninggal dunia karena pengaruh barang haram tersebut.
Hal ini disampaikan Ipda Sri Sardono, Kaurmintu Narkoba Polres Pacitan dalam kegiatan sosialisasi dengan komponen masyarakat Pacitan, Kamis (31/5) petang.
Baca Juga: Polres Pacitan Ringkus Pengoplos BBM
"Harus diakui, bisnis narkoba memang menjanjikan keuntungan melimpah. Sebagai contoh, untuk satu kilogram bubuk sabu dibenderol Rp 1 miliar. Sedangkan untuk satu gram paket kecil dijual Rp 25 ribu. Karena itu, perdagangan sabu sangat sulit dihentikan tanpa ada sinergitas dengan masyarakat. Khususnya para pemuda," ujar Sri Sardono.
Dalam sosialisasi itu, Sri Sardono menyampaikan dampak negatif menggunakan narkoba, salah satunya menjadi ketergantungan secara mental. Selain itu dalam kurun waktu tertentu, pecandu juga bisa mengalami peradangan otak dan hati yang berujung pada kematian.
"Narkoba mengandung zat kimia (d-eta-9-tetrohydro cannabino) yang mempengaruhi perasaan dan mental penggunanya. Yang lagi marak di Indonesia sekarang ini adalah psikotropika. Sebab harganya jauh lebih murah ketimbang sabu, heroin, dan lainya, yaitu Rp 500 per butir," jelasnya.
Baca Juga: Kapolda Jatim Pimpin Serah Terima Jabatan Kapolres, Ini Daftar 5 Kapolres yang Dimutasi
Karena itu ia berpesan, agar masyarakat segera laporkan ke pihak berwajib seandainya mendapati siapapun yang menggunakan barang-barang mematikan itu.
"Polisi tentu akan segera bersikap. Segera direhabilitasi dan diproses sesuai hukum yang berlaku, agar mereka mendapatkan efek jera dan tidak memakai atau mengedarkan lagi barang haram tersebut," tegasnya.
Turut hadir dalam kesempatan yang sama Komandan Kodim (Dandim) 0801 Pacitan Letkol (kav) Aris Toteles Hekeng Nusa Lawitang. Dalam paparannya, ia mengajak kepada seluruh pemuda dan pemudi di Pacitan agar menumbuhkan semangat dan rasa cintai kasih serta wujudkan perdamaian dan cinta tanah air.
Baca Juga: Tegakkan Protokol Kesehatan, Tim Gabungan TNI-Polri Sosialisasi dan Bagikan Masker di Tempat Wisata
"Berbeda itu indah dan harus menjadikan kekuatan yang besar demi negara ini dan terwujudnya NKRI yang kuat dan damai. Karena itu nikmati perbedaan tersebut dan jangan dijadikan suatu masalah dalam perbedaan," pesannya.
Dandim juga berkesempatan memberikan cinderamata kepada perwakilan pemuda, tokoh agama serta tokoh masyarakat.
"Di Indonesia ini cukup beragam dan berbeda-beda suku bangsa. Oleh sebab itu jangan ada perbedaan dengan sesuatu yang berbeda tersebut. Mari kita ciptakan bersama tali persaudaraan antar umat agama, suku, ras dan asal masyarakat itu dari mana. Kita ciptakan rasa aman, damai dan saling mengasihi antar sesama," timpal Suharyanto, Kepala Bakesbangpol.
Baca Juga: Tegakkan Protokol Kesehatan, Babinsa 0801/09 dan Polsek Sudimoro Sisir Tempat Keramaian
Menurutnya, peran pemuda sangat penting guna terwujudnya Indonesia yang lebih maju, aman, damai dan sejahtera. "Ayo tumbuhkan rasa tanggung jawab dan rasa cinta tanah air," tukasnya. (yun/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News