MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Calon Gubenur Jawa Timur nomer urut satu Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan ke Mitra Produksi Sigaret (MPS) Gondang, Mojokerto. Di pabrik padat karya ini, Khofifah menyapa para buruh yang didominasi kaum perempuan.
Kedatangan Khofifah langsung disambut hangat Pimpinan Umum MPS Gondang, Drs. H. Azhari Husnan MM. M.Si. Khofifah menyampaikan rasa terima kasih karena telah diberi kesempatan untuk melihat langsung pembuatan rokok.
Baca Juga: Warga Jatim Berjubel Hadiri Kampanye Terakhir Khofifah-Emil, Kiai Asep: Menang 70%
Usai berdialog Bersama jajaran dan pimpinan MPS Gondang di ruang Meeting, Khofifah langsung beranjak menyapa pelinting rokok yang ada di ruang Produksi.
Setiba di ruang produksi, para buruh yang mayoritas perempuan itu langsung menyambut Khofifah penuh semringah. Menteri Sosial 2014-2018 menyusuri satu per satu deretan kelompok pelinting rokok.
Para pekerja pun kompak menyanyikan lagu wis wayahe. Ketika Khofifah menghampiri, mereka langsung bergantian memeluk Khofifah haru bisa bertemu langsung.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
Salah satu buruh pelinting rokok, Suryama mengaku gembira karena kedatangan orang nomor satu di Muslimat NU itu. Ia mengaku Khofifah sosok calon gubernur idamannnya.
"Apalagi wakilnya mas Emil, ganteng. Sangat senang, nomor satu calon gubernur idaman," kata Suryama, di Jalan Raya Pugeran No 157, Desa Pugeran, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Senin (4/6).
Hal senada disampaikan Anisa Rosita, karyawan pelinting rokok kretek yang mengatakan Khofifah sosok yan ramah. Dia menilai Khofifah layak memimpin Jawa Timur. "Ibu kan dulu jadi menteri sama pak Jokowi. Pantes mimpin Jawa timur, milih ibu Khofifah," kata Anisa.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Sementara itu, Khofifah mengapresiasi pabrik pelintingan rokok MPS Gondang tersebut, pasalnya di sana masih mempertahankan padat karya. Saat ini memiliki karyawan sebanyak 1.141 orang.
Karena itulah, kata Khofifah, perlu adanya perlakuan berupa stimulus khusus untuk Sigaret Kretek Tangan (SKT) dibandingkan Sigaret Kretek Mesin (SKM). Salah satunya pembeda soal penentuan pajak SKT dan SKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News