TUBAN, BANGSAONLINE.com - Cik Eny (34), begitulah orang memanggilnya. Meski namanya tak setenar pejabat pemerintah dan para pengusaha besar, namun inovasi dan kegigihannya patut diapresiasi.
Bagaimana tidak, perempuan kelahiran Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban itu, kini mampu merubah lahan bekas tambang kumbung menjadi lokasi wisata yang indah dan menarik untuk dikunjungi.
Baca Juga: Diikuti 41 Regu, Tuban Specta Night Carnival Berlangsung Meriah
Lokasi wisata itu itu dinamakan Wisata Tebing Pelangi. Wisata yang berada di Desa Tuwiri Kulon dan dibuka sejak 11 Mei 2018 itu hingga kini selalu ramai pengunjung. Per hari, pengunjungnya mencapai ribuan orang. Apalagi saat weekand, pengunjung bisa meningkat hingga dua kali lipat.
Saat ditemui di lokasi wisata, Cik Eny menceritakan bahwa pembangunan lokasi wisata ini dilatabelakangi oleh perasaan miris saat melihat lahan bekas tambang kumbung di daerahnya yang gersang dan tak terpakai. Ia juga miris karena banyak warga sekitar lahan bekas tambang yang butuh pekerjaan.
Dari situlah, ia mempunyai ide untuk membeli lahan tersebut untuk dimanfaatkan sebagai obyek wisata. "Emang butuh biaya besar untuk mengubah tempat wisata ini, tapi saya gak peduli, yang penting tempat ini bisa memberikan manfaat kepada orang lain," ungkapnya.
Baca Juga: Pemandian Bektiharjo Bertahan di Tengah 'Gempuran' Wisata Baru
Meski masih beberapa bulan, namun Wisata Tebing Pelangi sudah dilengkapi dengan aneka fasilitas. Ada berbagai wahana permainan, meliputi Sky Bike, Flying Fox, Kolam Renang anak-anak, kolam bermain pasir dan berbagai spot selfie. Sedangkan fasilitas tambahan, mulai dari kantin, café, dan musholla juga ada.
Dalam waktu dekat, Cik Eny mengungkapkan jika dirinya ingin menambahkan fasilitas di Wisata Tebing Pelangi berupa wahana kolam renang syariah, karpet terbang, serta cottage sehingga pengunjung bisa bermalam.
Menurutnya, desain wisata Tebing Pelangi terinspirasi dari sejumlah tempat wisata di Eropa dan Asia. "Saat traveling ke Eropa dan Asia, saya sambil belajar dan mengamati. Hasil dari sana kemudian dimodifikasi di sini," ungkapnya.
Baca Juga: Wahana Rumah Horor Indonesia di Tuban Diserbu Pengunjung, Tiap Hari Terjual 1.000 Lebih Tiket
Cik Eny memastikan bahwa reklamasi bekas lahan tambang yang dijadikan wisata ini sudah aman. Ia mengaku mendatangkan tim geografis dari Universitas Padayangan, Bandung untuk melakukan kajian kelayakan. Tim dari Universitas Padayangan akhirnya menyatakan jika bekas tambang kumbung aman karena tidak digunakan selama 8 tahun, sehingga makan batuannya mati.
Begitu juga safety di wahana permainan, Cik Eny juga mengatakan jika pihaknya sudah membekali para tenaga kerja sesuai tugas dan bidangnya. Sebelum bekerja di wisata ini mereka diberi pelatihan dan sertifikat jika lulus. Semua karyawan yang berjumlah 22 orang dan semua berasal dari warga sekitar. Sedangkan, stand-stand jualan juga berasal dari warga sekitar.
"Memang tujuan saya buat wisata ini ingin membantu masyarakat mendapatkan pekerjaan. Sebab, sebelumnya banyak anak-anak yang gak lanjut sekolah. Jadi bagaimana membuka suatu usaha yang menjadikan dia bisa bekerja. Akhirnya munculah wisata Tebing Pelangi ini," paparnya.
Baca Juga: Beri Makan Monyet dan Ikan, Tradisi Sedekah Bumi Masih Lestari di Sendang Bektiharjo Tuban
Soal harga, Wisata Tebing Pelangi tergolong terjangkau. Tiket masuk per orang hanya Rp 12.500 dan saat weekand harga tiket menjadi Rp 15.000. Itu belum sewa fasilitas Sky Bike dan Flying Fox. Sky Bike sewanya Rp 20 ribu dan flying fox Rp 15 ribu. Sementara untuk harga paketan pengunjung hanya membayar Rp 40 ribu, sudah termasuk mendapatkan Flying fox dan Sky Bike.
"Kalau anak-anak di bawah 80 centimeter tidak membayar tiket masuk," tambahnya.
Baca Juga: Khofifah: Tinggal Pilih, di Jatim Ada 1.396 Wisata, ini Destinasi Eksotik Tiap Kabupaten
Cik Eny berharap, wisata ini ke depan menjadi lebih baik dan semakin banyak pengunjung. Tak hanya dari Tuban dan kota-kota di Jawa Timur, akan tetapi juga pengunjung dari berbagai kota di di Indonesia. Saat ini penikmat wisata tebing pelangi rata-rata dari Tuban, Bojonegoro, Lamongan, Gresik, Surabaya dan sekitarnya. "Ke depan inovasi akan terus kami lakukan guna menarik para wisatawan," pungkasnya.
Sementara itu, Afifah (24) pengunjung asal Lamongan mengaku puas berwisata di Tebing Pelangi. Alasannya, selain harga tiket terjangkau, tempatnya juga asyik. Selain itu, wisatanya masih alami dan banyak pula spot-spot selfie.
"Asyik mas di sini, cocok dijadikan wisata keluarga dan para pemuda-pemudi. Karena di sini banyak fasilitasnya," tutur perempuan berjilbab ini. (wan/rev)
Baca Juga: Harga Tiket dan Wahana Tebing Pelangi Tuban Bulan ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News