PDIP Kibarkan Bendera Merah Putih Sepanjang 1,2 Km di Lumpur Lapindo

PDIP Kibarkan Bendera Merah Putih Sepanjang 1,2 Km di Lumpur Lapindo Bendera merah putih di lumpur lapindo.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Bendera merah putih sepanjang 1.218 meter atau sekitar 1,2 kilometer berkibar di atas tanggul lumpur lapindo di Porong, Sidoarjo, Sabtu (23/6). Bendera dengan lebar 125 centimeter itu dikibarkan oleh sekitar 200 orang kader PDIP dan organisasi sayapnya, Taruna Merah Putih dari titik 21 membentang di sepanjang tanggul yang bersebelahan dengan jalan Raya Porong.

"Ini dalam rangka peringatan Bulan Bung Karno. Seperti yang kita tahu, bulan Juni adalah pertama kali Bung Karno menyampaikan rancangan ideologi negara, yakni Pancasila di hadapan panitia persiapan kemerdekaan," ungkap Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Kusnadi.

"Selain itu, bulan Juni juga merupakan bulan kelahiran Bung Karno. Dan pada bulan Juni pula Bung Karno wafat," sambung Kusnadi yang sejak awal terlihat aktif dalam kegiatan tersebut.

Menurutnya, pengibaran bendera sepanjang ini dimaksudkan untuk mengenang jasa-jasa sang Proklamator serta para pahlawan yang telah berjuang tanpa pamrih demi kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia.

"Kenapa tempatnya di lumpur Lapindo? karena kami merasa bahwa tempat ini penuh kenangan. Di sini banyak saudara kami yang kehilangan kampung halaman setelah peristiwa semburan lumpur panas Lapindo," jlentreh Kusnadi.

Bendera super panjang tersebut dibuat di Balongbendo. Menurut Ketua DPC PDIP Sidoarjo Tito Pradopo, proses pembuatannya butuh waktu sekitar satu Minggu. "Awalnya kesulitan cari kain. Untungnya dalam tiga hari bisa dapat kain merah dan putih dari sejumlah pasar di Sidoarjo dan Surabaya," urai dia.

Tiga hari lalu, proses menjahit dimulai. Sekitar 10 orang dikerahkan untuk menjahit dan mengobras bendera tersebut. "Jam 13.00 WIB baru selesai, kemudian sekarang dikibarkan," lanjutnya di sela acara pengibaran, Sabtu sore.

Bendera dilipat di dalam sebuah mobil, kemudian ditarik sedikit demi sedikit untuk dikaitkan ke tiang dari bambu yang telah disiapkan. Ratusan kader dan relawan terlihat antusias mengibarkannya.

Menjelang petang, bendera 1.218 meter itu berkibar penuh di atas tanggul lumpur. "Uang untuk beli kain, menjahit, beli tiang, dan sebagainya merupakan hasil iuran para kader. Ada Rp 100.000, Rp 200.000 dan sebagainya. Dan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk penghormatan kami kepada Bung Karno," tandas Tito.

Bendera yang sudah dikibarkan tersebut bakal dibiarkan semampunya bertahan. Tentu, pihaknya mengajak para kader untuk menjaganya bersama-sama petugas keamanan. (cat/rev)