MALANG, BANGSAONLINE.com - Hasil Quick Count Pilkada Kota Malang menempatkan paslon nomor urut 3 Sutiaji-Edi (Sae) sebagai pemenang dengan 44,31 persen suara. Sedangkan urutan kedua ditempati paslon nomor urut 2 Anton-Syamsul dengan meraup 36,39 persen suara, disusul paslon nomor urut 1 Nanda-Wanedi dengan raihan 19,30 persen suara.
Terkait hasil ini, masing-masing paslon memberikan tanggapannya. Wanedi misalnya, ia menyatakan menerima kekalahan tersebut dengan lapang dada. "Apapun yang sudah diperoleh dari masyarakat, kalah menang di sebuah kompetisi suatu hal lumrah," ujaranya.
Baca Juga: Paslon Anton-Syamsul Terima Hasil Pilwali Malang dengan Catatan Khusus
"Apa yang sudah dipercayakan masyarakat kepada paslon lainnya kita hargai. Kami hanya berharap bisa lebih baik lagi 5 tahun mendatang siapapun yang memimpin. Apa yang disampaikan mesti selaras dengan sikapnya," tegas Wanedi.
"Di internal, kita hanya merasa kaget melihat fakta hasilnya kendati masih quick count. Tentunya ini menjadi evaluasi atau pembahasan internal," tambahnya.
Meski begitu, Wanedi menegaskan pihaknya masih menunggu penghitungan di KPU Kota Malang. "Sekiranya memang sudah jelas dan gak ada permasalahan serius, tidak perlu melakukan upaya advokasi. Kami ucapkan selamat kepada paslon yang sudah menerima kepercayaan dari masyarakat. Semoga bisa membawa Kota Malang lebih maju lagi," tandasnya.
Baca Juga: Rekapitulasi Pilkada Kota Malang, Timses Paslon Anton-Syamsul Pertanyakan Form C6
Terpisah, Arif Wahyudi selaku Ketua Tim Pemenangan paslon Anton-Syamsul juga menyatakan hal serupa. Ia mengaku masih menunggu rekapitulasi resmi dari KPU. Meski begitu, ia mengaku siap menerima dengan lapang dada apapun hasilnya.
Hanya saja, ia memberikan catatan khusus untuk KPU. Menurutnya, KPU kurang greget dalam menyosialisasikan Pilkada Kota Malang kepada masyarakat. "Hasil sangat penuh ketidakadilan dan sosialisasi kurang masif, partisipasi masyarakat kurang," pungkasnya. (iwa/thu/rd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News