Kepala HAM PBB: ISIS sebagai Takfiri dan Membangun "Rumah Darah"

  Kepala HAM PBB: ISIS sebagai Takfiri dan Membangun "Rumah Darah" Zeid Ra'ad al Hussein, tokoh Muslim pertama, yang menjabat posisi Kepala HAM PBB mengecam ISIS melakukan takfiri dan membangun "rumah darah". Foto: MaximsNewsNetwork


YORDANIA(BangsaOnline)Kepala badan penanganan masalah HAM PBB yang baru Zeid Ra'ad al Hussein menyebut, dunia saat ini perlu melindungi wanita dan kelompok minoritas yang menjadi target serangan kelompok militan ISIS di wilayah Irak dan Suriah.

"Upaya khusus sangat dibutuhkan untuk melindungi kelompok agama dan etnis, anak-anak yang berisiko direkrut paksa atau menjadi korban pelecehan seksual, serta perempuan yang telah menjadi sasaran serangan," kata mantan duta besar Yordania untuk PBB itu dalam pidato pertamanya (Senin, 8/9).

Ia juga menyebut bahwa pemerintah Irak yang baru seharusnya mempertimbangkan untuk bergabung dengan International Criminal Court (ICC) untuk menjamin akuntabilitas atas kejahatan yang dilakukan di sana.

Bukan hanya itu, Zeid juga menggambarkan ISIS sebagai "takfiri", atau orang-orang yang melegalkan diri mereka sendiri untuk membunuh orang lain dan dengan mudahnya mencap orang lain murtad.

"Dalam pikiran takfiri, seperti yang kita saksikan di Nigeria, Afghanistan, Pakistan, Yemen, Kenya, Somalia, Mali, Libya, Syria, dan Irak, dan sejumlah tempat di dunia di mana mereka menyerang orang-orang tak berdosa, termasuk tragedi 9/11 di mana tidak ada cinta antar sesama manusia sehingga yang ada hanyalah pemusnahan orang-orang Muslim, Kristen, Yahudi dan lain-lain," sambung Zeid dikutip Reuters.

Selain itu ia juga menyinggung soal masalah konflik di Gaza. Ia menyerukan agar blokade Israel atas Gaza yang telah dilakukan selama tujuh tahun terakhir untuk segera diakhiri. Hal itu agar warga Gaza dan Tepi Barat dapat hidup dapat menjalani hidup dengan normal dan lebih bebas.

Baca Juga: Napiter WBP Lapas Surabaya Ucapkan Janji Setia kepada NKRI

Menurut dia, para militan ISIS yang telah menyita sebagian besar wilayah di Irak dan Suriah terlalu asyik membuat "rumah darah". Dalam pidato pertamanya kepada Dewan HAM PBB, Zeid Ra'ad Al Hussein mengecam kelompok militan yang menamakan dirinya Negara Islam (ISIS), yang telah mengukir benteng dan menyatakan sebagai "khalifah".

Pembantaian, pemenggalan, pemerkosaan dan penyiksaan yang dilakukan militan ISIS benar-benar mengkhawatirkan masa depan suatu bangsa, demikian ditegaskan Zaid, seorang Muslim pertama dari Arab yang menjabat sebagai Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB.

"Ini akan menjadi keras, rumah kejam penuh darah, dimana tidak ada warna yang ditawarkan atau penampungan yang diberikan kepada non-Takfiri di tengah-tengah mereka."

Dia pun mendesak dunia untuk menghentikan konflik di Irak dan Suriah sebagai prioritas utama dan mendesak.

Pidato Zaid di 47 anggota dewan PBB ini terjadi seminggu setelah ia mengadakan sidang darurat tentang jihadis dan memutuskan untuk mengirim misi pencari fakta ke Irak untuk mendokumentasikan tingkat pelanggaran mereka.

Sementara para Menteri Liga Arab bersepakat akan menempuh segala langkah untuk melawan kebengisan Daulah Islamiyah atau yang lebih dikenal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Kesepakan itu dibacakan dalam penutupan pertemuan di Kairo, Mesir, Minggu (7/9). Selain itu para Menlu Liga Arab juga sepakat mendukung hasil resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan agar semua negara anggota membendung arus logistik, dukungan militer dan keuangan ke kelompok-kelompok ekstrem di Irak dan Suriah.

"Hal yang diperlukan dari negara-negara Arab adalah keputusan jelas dan tegas untuk konfrontasi menyeluruh," ujar Sekjen Liga Arab Nabil Elaraby sebagaimana dikutip BBC, Senin (8/9).

Namun demikian, kesepakatan Liga Arab tersebut tidak secara teknis menyebutkan langkah-langkah apa yang akan diambil organisasi tersebut dalam mengatasi ISIS.

Kesepakatan itu juga tidak menyebut adanya persetujuan untuk mendukung serangan militer Amerika Serikat terhadap kelompok ISIS sebagaimana diperkirakan oleh para pengamat.

Sumber: Rmol.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO