PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Sisa limbah hasil pertanian dan perkebunan yang melimpah ruah saat panen raya atau musim petik selama ini belum dimanfaatkan dengan baik oleh para petani. Rata-rata petani maupun peternak membiarkannya menggunung. Padahal jika dikelola dengan baik, bisa menjadi pakan tambahan untuk ternak serta bisa menghemat biaya pakan.
Kondisi tersebut menjadi perhatian tersendiri bagi Dinas Peternakan dan Ketahanan Kabupaten Pasuruan untuk melakukan terobosan dan inovasi dalam pengelolaan limbah hasil pertanian. Salah satu program yang diusung adalah pengembaangan bank pakan.
Baca Juga: Pasuruan Serasa Tak Punya Pemimpin, Kinerja Pj Bupati Dua Bulan Terakhir Jadi Sorotan
Menurut keterangan drh Irianto yang dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Kabupaten Pasuruan merupakan salah satu wilayah lumbung pangan dan penyangga tiga kabupaten terbesar dalam ketersediaan pangan di Jawa Timur.
"Memiliki populasi ternak yang cukup besar, maka perlunya pengoptimalan luasan lahan yang ada untuk mendukung ketersediaan pakan ternak," ucapnya.
Ia menambahkan, pakan ternak milik petani di Pasuruan ini hanya dicukupi dari HMT (Hijauan Makanan Ternak) dan sedikit konsentrat. Sementara hasil panen pertanian selalu menyisakan bahan-bahan sisa panen yang menumpuk. Namun potensinya belum dimanfaatkan oleh mereka secara optimal sebagai pakan ternak.
Baca Juga: Keluhkan Perizinan, Sejumlah Perusahaan Wadul ke Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan
Pihak dinas akan melakukan Pengembangan bank pakan, di mana program tersebut merupakan salah satu metode untuk menghemat biaya pakan dengan memanfaatkan sisa-sisa hasil panen pertanian yang menumpuk.
“Di program itu, dinas menggalang kerjasama dengan Baturaden dalam hal keilmuan dengan cara memberikan sosialisasi nutrisi pakan ternak, angka kecukupan nutrisi ternak, komposisi pakan ternak yang terbaik dan cara pembuatan pakan ternak alternatif," jelasnya.
Bank pakan menjadi salah satu solusi pengolahan pengawetan hijauan. Pengawetan yang familiar adalah silase.Proses silase (ensilage) terjadi dalam kondisi anaerob (tanpa oksigen) sehingga prosedur yang dikerjakan harus dapat memacu terjadinya kondisi anaerob dan asam sesingkat mungkin.(bib/par/ian)
Baca Juga: Hari Jadi ke-79 Provinsi Jatim, Pemkab Anugerahi Penghargaan 20 Elemen Masyarakat Berprestasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News