TUBAN, BANGSAONLINE.com - Jalan raya antar daerah Kabupaten Tuban, Bojonegoro, dan Blora ditanamani pohon pisang dan batu oleh warga Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Senin (23/7).
Mereka melakukan itu karena kesal dengan kondisi jalan yang rusak, namun tak kunjung ada perbaikan. Padahal, jalan tersebut merupakan akses utama untuk mendukung dan menopang laju roda ekonomi warga dari 3 Kabupaten, yakni Tuban, Bojonegoro, dan Blora.
Baca Juga: Ini Kata Komisi I DPRD Tuban saat Tinjau Jalan Desa Leran Wetan yang Rusak Akibat Kendaraan Tambang
"Warga sini bagaikan anak tiri. Bagaimana tidak, jalan raya sudah puluhan tahun berlubang, bahkan separuh jalan sudah berwujud bebatuan yang menonjol ke permukaan," ucap Bambang tokoh pemuda Desa Banyuurip kepada BANGSAONLINE.com.
Bambang mengungkapkan bahwa sejatinya Bupati Tuban Fathul Huda pernah mengunjungi jalan tersebut pada tahun 2016. "Kemudian, di tahun 2017 warga dijanjikan persoalan infrasuktur jalan raya akan dilakukan pengaspalan sejauh 800 meter. Sebab, kabarnya sudah dimasukkan atau dialokasikan APBD Tuban 2017. Entahlah sampai tahun ini (2018) janji itu menguap," celetuknya.
"Hal inilah yang dijadikan alasan warga untuk melakukan penanaman pepohonan sebagai bentuk protes kami terhadap daerah Tuban, Bojonegara, dan Blora."
Baca Juga: Protes Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Senori Tuban Tanam Puluhan Pohon Pisang di Tengah Jalan
"Warga mau memberikan usulan aspirasi ke mana lagi? Toh, meski banyak berkata desa kami dikenal wilayah sumur tua penghasil minyak yang dikelola Pertamina EP, buktinya, kita warga di sini tidak memiliki infrasuktur jalan layak," terangnya.
Sementara itu, data berhasil dihimpun di lapangan, persoalan klasik tentang rusaknya jalan di tapal batas karena masih terjadi tumpang tindih atas pengakuan wilayah administrasi antara Pemda Tuban dan Bojonegoro.
Sekadar informasi, selain menjadi akses warga Bojonegoro-Tuban dalam beraktivitas, jalan tersebut juga sering digunakan sebagai akses keluar-masuk mobil atau alat berat milik Pertamina EP dalam melakukan operasi kerja seperti memantau sumur tua peninggalan Belanda, di mana sub-kantornya terletak di Desa Banyuurip Kabupaten Tuban. (ahm/rev)
Baca Juga: Cegah Laka Lantas, Biker Tuban Bersama Satlantas Bersihkan Tumpahan Cor dan Beri Tanda Jalan Rusak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News