KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifudin meresmikan alih status Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kediri menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Kamis (26/7) sore.
Sebelum melaunching, Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifudin menyampaikan orasi ilmiah terkait moderat beragama. Ia menekankan pentingnya lembaga pendidikan dalam mengarahkan masyarakat untuk memahami dan mengamalkan nilai agama sesuai yang selama ini diajarkan oleh ulama nusantara terdahulu.
Baca Juga: Tingkatkan Pengawasan Partisipasif Pemilih Pemula, Bawaslu Kota Kediri Ajak Dialog Mahasiswa
"Civitas akademika pada hakekatnya adalah pihak-pihak yang paling bertanggung jawab dalam membentuk corak agama di tengah-tengah kemajemukan masyarakat. Maka penting sekali memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai corak agama yang moderat, yang tengah, bukan ekstrem. Momen perubahan alih status ini tidak hanya patut disyukuri, namun juga harus dijadikan momen perubahan dalam segala aspek," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah yang juga hadir dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada kampus STAIN Kediri yang telah beralih status menjadi IAIN Kediri.
“Selamat dan sukses untuk STAIN Kediri yang pada sore hari ini telah launching menjadi IAIN Kediri. Semoga ke depan bisa memberikan pendidikan yang baik bagi masyarakat di Kota Kediri dan sekitarnya,” ujarnya.
Baca Juga: Pertemuan AIAT se-Indonesia di IAIN Kediri: Dorong Pengarusutamaan Riset Berbasis Surah
Orang nomor dua di Kota Kediri ini juga menuturkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Kediri mengalami peningkatan di tahun 2017. Hal ini dapat tecipta berkat dukungan dan partisipasi dari semua pihak. Salah satunya, kampus STAIN Kediri yang saat ini bertransformasi menjadi IAIN.
“Sebagai salah satu lembaga pendidikan di Kota Kediri, STAIN yang saat ini bertransformasi menjadi IAIN Kediri turut berperan serta menaikkan taraf pendidikan masyarakat. Sehingga Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Kediri tahun 2017 bisa meningkat mencapai 77,13 dibanding tahun 2016 yang hanya 76,33. Pencapaian ini juga melebihi persentanse IPM Provinsi Jatim yang hanya 70,27 dan IPM Nasional yang hanya 70,81,” terang Ning Lik.
Lebih lanjut, Ning Lik mengajak civitas akademika IAIN Kediri untuk bekerja bersama membangun Kota Kediri. Terutama di bidang pendidikan dan bidang sosial. Ning Lik optimis, dengan kerja bersama dalam harmoni, Kota Kediri ke depan akan jauh lebih berdaya saing. Baik di bidang pendidikan, perdagangan maupun di bidang jasa.
Baca Juga: Bappeda Kota Kediri Gelar Lomba Penelitian Pembangunan 2024
Acara yang baru selesai petang hari ini, juga menampilkan group nasyid dari MAN 2 Kota Kediri "ALfa Voice" yang pada bulan Juni kemarin berhasil menjadi juara dalam kompetisi berskala nasional bertajuk Syiar Anak Negeri.
Penutupan acara ditandai dengan pemukulan beduk sekaligus penandatanganan prasasti oleh Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin sebagai simbol bahwa kampus STAIN Kediri telah resmi menjadi IAIN Kediri.
Turut hadir dalam acara ini jajaran pejabat eselon 2 Kementerian Agama, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jatim, Syamsul Bahri, Rektor IAIN Kediri, Nur Chamid, segenap Rektor PTKIN se-Indonesia, kepala MA dan MTS se-Mataraman, tokoh agama Kota Kediri, dan segenap civitas akademika IAIN Kediri. (rif/rev)
Baca Juga: Sejumlah Pejabat Uniska Periode 2024-2024 Resmi Dilantik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News