JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dikabarkan telah menyodorkan empat nama bakal calon wakil presiden (Cawapres) untuk pendamping Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Empat nama yang disodorkan adalah, Ketua Umum (Ketum) PBNU Said Aqil Siroj, Ketum MUI Ma'ruf Amin, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketum PPP M. Romahurmuziy.
Baca Juga: Mahfud MD: Seharusnya Polisi Tak Sungkan Periksa Budi Arie, karena Jantung Persoalan
Sementara nama Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, ternyata tidak disodorkan oleh PBNU. Kabarnya, Waketum PBNU Maksum Mahfudz menyerahkan rekomendasi nama-nama ini kepada Mensesneg Pratikno, Jumat (03/08).
Menanggapi ini, pengamat politik dari President University Mohammad AS Hikam menilai, rekomendasi berisi nama tersebut tak terlalu istimewa. Usulan semacam ini wajar disampaikan oleh organisasi atau kelompok masyarakat kepada calon Presiden.
"Surat atau rekomendasi seperti itu banyak ke Pak Jokowi, tapi tidak akan mengikat beliau karena itu hanya rekomendasi. Saya kira itu sitatnya informasi biasa saja. Belum final lah. Kalau secara lembaga kan harus pleno dulu. Tidak akan mempengaruhi keputusan Pak Jokowi," terang AS Hikam dalam perbincangan.
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik
Soal nama-nama yang diusulkan itu, AS Hikam yakin Jokowi akan cermat dan memperbandingkannya dengan Mahfud MD. Nilai plus Mahfud akan dilihat oleh Jokowi dalam mempertimbangkan cawapres pendampingnya.
"Pak Mahfud kita tahu tokoh yang sudah paripurna, tak hanya legislatif saja, eksekutif dan legislatif pernah diembannya. Diterima di luar NU, di kelompok akademisi dan organisasi lain bahkan agama lain. Beliau juga bekerjasama dengan Pak Jokowi di pemerintahan dengan baik di BPIP," tandas mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini.
Sekadar informasi, Mahfud sendiri memang tak pernah meminta kepada struktural PBNU untuk dicalonkan dan direkomendasikan sebagai Cawapres. Namun demikian, AS Hikam menilai, meski dukungan secara struktural kelembagaan penting, namun dukungan kultural Nahdliyin juga menjadi nilai positif untuk Mahfud MD.
Baca Juga: Luruskan Penyebutan Hakim dalam Tap MPRS, Mahfud MD: Yang Mulia atau Yang Memalukan?
"Tetapi dukungan warga nonstruktural atau warga kultural NU kepada Mahfud MD sangat tinggi. Saya yakin Pak Jokowi akan melihat ini," ujarnya. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News