Serangga Melawan Raja

TAFSIR

Ayat sebelumya berbicara tentang Tuhan yang maha bebas berbuat, mau menghabisi atau mencipta, sama sekali tidak ada kendala bagi-Nya.

Para rasul diutus untuk memberi pengarahan agar umat manusia menempuh hidup dalam jalan yang benar, berbuat kebajikan dan mencegah kemungkaran, setidaknya tidak menyekutukan Tuhan dengan apapun. Rasul-rasul itu sebatas menyampaikan, sedangkan keputusan akhir mutlak ada di tangan Tuhan.

Pada bagian akhir surah ini Tuhan menurunkan kata pamungkas dengan pernyataan, bahwa Dirinya adalah Dzat yang sangat siap meladeni ulah manusia dalam bentuk apapun, karena Diri-Nya jauh lebih digdaya dibanding siapapun.

Silahkan para manusia dari kurun waktu paling awal hingga paling akhir bersekongkol melawan Tuhan, maka pastilah Tuhan tak sulit sama sekali membinasakan mereka. Contoh sangat banyak dan tehnik penghancuran sudah sering didemonstrasikan dengan berbagai atraksi.

Ada kedigdayaan Tuhan yang diragakan dalam bentuk sangat raksasa dan total, seperti banjir dunia zaman nabi Nuh A.S. Tak pernah ada yang mengerti untuk apa nabi Nuh A.S. membuat kapal besar di tengah daratan yang jauh dari sungai dan laut.

Bertahun-tahun dicemooh kaumnya sendiri, tapi sabar dan akhirnya membuahkan hasil. Begitulah, kadang dalam kehidupan kita dituntut membuat persiapan besar dan lama sekali, tanpa bisa diterka apa manfaat yang pasti pada esok hari.

Persiapkanlah perahu ibadah, perahu amal baik meski lama dan mendapat tantangan berat agar nanti kita tidak tenggelam di hari Tsunani nanti.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO