Tunggu Validasi Bank Jatim, Ribuan Guru Ngaji dan Takmir Masjid di Lamongan Masih Nantikan THR

Tunggu Validasi Bank Jatim, Ribuan Guru Ngaji dan Takmir Masjid di Lamongan Masih Nantikan THR

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Ribuan Guru Ngaji dan Ta’mir Masjid di Lamongan mengeluhkan insentif yang dikemas sebagai Tunjangan Hari Raya (THR) dari Pemkab yang hingga kini belum dicairkan. Padahal, THR tersebut seharusnya diterimakan sebelum Hari Raya Idul Fitri lalu.

“Kalau sudah menjadi hak kami, maka seharusnya insentif tahunan tersebut segera diberikan. Karena pada tahun sebelumnya insentif tersebut lancar kita terima sebelum perayaan Idul Fitri, jadi seolah seperti THR. Namun tahun ini kok tersendat,” kata Ahmad, salah seorang Guru Ngaji asal Sarirejo, Rabu (29/8).

Baca Juga: Guru Ngaji dan Takmir di Lamongan Mengeluh, Insentif 2018 Belum Cair

Hal senada juga disampaikan seorang Ta’mir Masjid di wilayah Kecamatan Tikung, Basir. Ia mengaku menunggu insentif tersebut sejak lebaran lalu, karena hendak digunakan untuk tambahan belanja lebaran. “Kami masih berharap segera diberikan, karena bagi kami insentif tersebut sangat berarti,” katanya.

Mendengar molornya pencairan insentif tokoh agama ini, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Lamongan Ali Mahfudi mengaku terkejut. Sebab, kata dia, insentif tersebut biasa dicairkan sebelum lebaran. "Saya minta Pihak Kesmas Pemkab Lamongan segera mencairkanya, karena insentif itu setiap tahun sangat ditunggu-tunggu," tandas Ali.

Sementara, Kepala Bagian Kesmas Setda Pemkab Lamongan, Farah Damayanti ketika dikonfirmasi mengakui bahwa hingga kini insentif sektor keagamaan sebesar Rp 13 miliar belum cair. "Belum bisa dicairkan, karena masih menunggu validasi dari Bank Jatim," ujar Farah.

Baca Juga: Pencairan Insentif Guru Ngaji dan Bosda Madin di Lamongan, Bank Jatim Tunggu Perintah Pemkab

"Sebenarnya diterimakan kepada yang bersangkutan menjelang lebaran kemarin. Karena polanya berbeda dengan tahun sebelumnya, kini langsung ditransfer oleh pihak Bank Jatim kepada rekening penerima. Mungkin ini yang menjadi kendala sehingga belum bisa dicairkan," pungkasnya.

Adapun sektor keagamaan yang mendapatkan insentif tahunan dari Pemkab Lamongan sebagai THR itu meliputi Takmir Masjid sebanyak 2050 orang, Guru Ngaji sebanyak 12.500 orang, Imam Mushola sebanyak 4800 orang, Moden sebanyak 2250 orang, dan Pengasuh Pondok Pesantren sebanyak 370 orang.

Rinciannya, Takmir Masjid menerima Rp 750 ribu/orang, Imam Mushola Rp 250 ribu/orang, Moden Rp 250 ribu/orang, Pengasuh Ponpes Rp 500 ribu/orang dan Guru Ngaji Rp 250 ribu/orang. (qom/rev)

Baca Juga: Tak Kunjung Cair, DPRD Lamongan Sorot Bosda Madin dan Insentif Guru Ngaji

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO