MALANG KOTA, BANGSAONLINE.com - Penertiban pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Pasar Besar Malang (PBM) oleh petugas pengawasan dan penertiban (Wastib) Dinas Perdagangan Kota Malang, Rabu (29/08) pagi tadi, berbuntut panjang.
Pasalnya, sebanyak 4 orang pedagang mengaku mengalami aksi dugaan pemukulan atas penertiban tersebut.
Baca Juga: Bank Jatim Serahkan Bantuan Pembangunan Kios Sekaligus KUR untuk PKL di Malang
Hambali, koordinator PKL Pasar Besar, menceritakan kronologi penertiban yang langsung dipimpin oleh Kepala Dinas Perdagangan Kota Malang Wahyu Setianto tersebut.
"Sebelumnya, pada pagi harinya sekitar pukul 08.00 wib dilakukan penertiban oleh Wastib, tapi berjalan aman tanpa konflik. Namun pada sore harinya sekitar pukul 14.30, rombongan wastib berjumlah sekitar 40 orang lebih langsung melakukan penertiban dan mengangkuti barang dagangan milik PKL. Hal ini menyebabkan saling tarik dan terjadi miskomunikasi antara pedagang dan Wastib. Akhirnya, saling dorong dan adu fisik tak terelakkan," ujar pria berkumis yang ikut menyaksikan konflik tersebut.
Hambali menilai apa yang dilakukan Wastib sudah melampaui batas karena merampas dan menyita dagangan para pedagang. "Bahkan sampai berani memukul pedagang yang tidak berdosa. Semestinya ada solusi dan pembinaan yang baik atau solutif," tegas Hambali.
Baca Juga: Terkait Pengeroyokan PKL Disabilitas, Minggu Depan Polisi Panggil Kepala Diskoperindag Kota Malang
"Atas peristiwa pemukulan ini, kami siap menindaklanjuti untuk pelaporan ke pihak kepolisian jika tidak ada penyelesaiannya," imbuhnya.
Adapun PKL yang mengaku dipukul petugas Wastib, yakni Sunarti, Hanifah, dan Mahfud. Mereka meminta pertanggungjawaban dari Dinas Perdagangan Kota Malang atas peristiwa tersebut.
"Sekiranya merugikan PKL, mending diselesaikan di ranah hukum. Tapi jika membantu penataan dan tidak arogansi, maka cukup sampai di sini. Dengan catatan hal semacam ini tidak boleh terulang lagi," kata Mahfud, yang diamini Hani dan Sunarti.
Baca Juga: Satpol PP Kota Malang Tertibkan Warung di Trotoar Jalan Diponegoro
Terkait hal ini, Kepala Dinas Perdagangan Kota Malang Wahyu Setianto mengatakan bahwa dirinya sejak awal sudah berpesan kepada anggota Wastib agar tidak berbuat ekstrem dalam melakukan penertiban kepada pedagang. "Namun PKL kami rasakan sulit diatur, kendati sudah diperingatkan berulang kali," kata Wahyu.
Wahyu menduga konflik yang terjadi di lapangan karena anggotanya kesal akibat dicaci maki sehingga tersulut emosi. "Namun, jika warga mau melangkah upaya hukum, ya monggo. Tapi kami harapkan ada jalan mediasi dulu dengan pedagang, untuk mencari solusinya," pungkasnya. (iwa/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News