SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 1000 lebih warga NU dan Muslimat NU mengikuti Istighotsah untuk mengawal kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak. Acara doa bersama yang bertempat di kediaman Umi Nadhiroh, Sekretaris PAC Muslimat NU Kecamatan Sukolilo Surabaya itu dipimpin Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur.
Hadir dalam acara itu Muhammad Habibur Rochman, SE (Gus Habib), putra Kiai Asep, yang kini Bendahara Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Pusat. Gus Habib adalah calon anggota DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dapil Surabaya dan Sidoarjo. Menurut Daftar Caleg Sementara (DCS) yang diumumkan KPU, Gus Habib nomor 1.
Baca Juga: Kampanye Akbar, Tak Banyak Pidato, Khofifah dan Gus Barra Sibuk Bagi Souvenir & Borong Kue Pengasong
Hadir juga Direktur HARIAN BANGSA dan bangsaonline.com, EM Mas’ud Adnan, M.Si. Alumnus Pesantren Tebuireng Jombang dan mantan Wakil Ketua Balitbang PWNU Jatim ini juga calon anggota DPRD Jatim dari PPP dapil Surabaya. Dalam DCS, EM Mas’ud Adnan tercatat caleg nomor 2. Juga hadir Dwi Astutik Caleg DPRD Jatim nomor urut 1.
Para caleg DPRD Kota Surabaya juga hadir, terutama dapil 3. Selain Umi Nadhiroh yang caleg nomor 2 dapil 3, juga hadir H. Norman Fauzi caleg nomor 1. Juga tampak Artika, caleg DPRD Kota Surabaya nomor urut 4 dan Drs Chodoiri caleg DPRD Kota Surabaya nomor urut 6.
Sedang dari Dapil lain tampak Ketua DPC PPP Kota Surabaya Drs. Buchori Imron yang caleg DPRD Kota Surabaya nomor 1 dapil 2. Juga tampak Ndaru Nurmaningsih, Suparno, Woro Wandansari, Nurfitrati Z, Moh Siri, dan lainnya.
Baca Juga: Elektabilitas Terus Melejit, Khofifah: Banyak Doa Kita Temukan di Pasar
Kiai Asep selain memimpin istighotsah juga mengajarkan tentang cara salat hajat yang istijabah (diterima dan dikabulkan Allah) dan doa-doa untuk mendapat rezeki yang melimpah.
Mantan ketua PCNU Kota Surabaya ini mengaku sewaktu mudanya sangat miskin. “Saya dulu pernah jadi kuli bangunan,” kata Kiai Asep. Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Pusat ini mengaku kini kaya dan jadi milarder setelah mengerjakan salat hajat yang ia tekuni hingga kini. “Saya tiap malam bangun jam 3.00. Walaupun saya tidur jam 12 malam tapi saya usahakan pukul 3.00 saya bangun,” katanya.
Begitu bangun ia langsung bersuci. “Saya salat malam selama 30 menit ditambah sujud 10 menit. Jadi 40 menit. Sujud saya lama (setelah salat malam) karena banyak yang saya minta kepada Allah SWT. Saya minta rezeki yang banyak, saya minta agar anak saya birrul walidain (anak yang baik dan berbakti kepada orang tua),” katanya.
Baca Juga: Ketum Pergunu Prof Kiai Asep: Ratu Zakiyah Simbol Idealisme Kita
Loh permintaannya kok banyak? “Allah senang kalau diminta, Allah marah kalau tidak diminta. Beda dengan manusia. Kalau manusia kalau diminta terus marah,” kata kiai yang punya 9 anak yang kini banyak bergelar doktor lulusan perguruan tinggi negeri favorit dan luar negeri.
Salat hajat yang dikerjakan Kiai Asep sebanyak 12 rakaat tiap malam ditambah salat witir tiga rakaat. “Jadi 6 kali salam. Tiap dua rakaat salam. Lalu salat witir tiga rakaat dengan dua kali salam,” jelas Kiai Asep. “Rakaat pertama baca fatihah, lalu baca ayat kursi ditambah surat al-ikhlas. Rakaat kedua juga baca surat fatihah, lalu baca ayat kursi dan surat al-ikhlas,” kata Kiai Asep.
Usai salat 12 rakaat itu lalu sujud (di luar salat). “Saat sujud itu kita baca subhanallah walhamdulillah walaailahaillahu allahu akbar dan salawat allahumma shalli ala sayyidina Muhammad waala ali washahbihi wasallam. Ini bagi yang belum hafal doa yang saya foto kopi itu. Setelah baca itu kita minta kepada Allah SWT tentang hajat kita, keinginan-keinginan kita,” kata Kiai Asep sembari minta agar ibu-ibu juga mendoakan kelancaran kepemimpinan Ibu Khofifah-Emil sehingga terwujud Jawa Timur adil dan makmur.
Baca Juga: Kiai Asep Bentuk Saksi Ganda Mubarok dan Khofifah-Emil, Gus Barra Siap Biayai Siswa Berprestasi
“Setelah itu kita salat witir tiga rakaat. Karena al-witru haqqun, al-witru haqqun, al-witru haqqun. Witir itu wajib, witir itu wajib, witir itu wajib,” tegas Kiai milyarder yang tiap hari bersedekah ratusan juta itu.
Dalam kertas foto kopi yang diedarkan, Kiai Asep mengajarkan doa-doa yang istijabah. Di antaranya doa untuk mendapatkan rezeki yang melimpah dan doa agar anak-anak kita jadi birrul walidain.
Sementara Umi Nadhiroh saat menyampaikan sambutan sebagai tuan rumah mengucapkan terimakasih atas kehadiran Kiai Asep Saifuddin Chalim. "Terimakasih kiai atas kerawuhannya," katanya. (tim)
Baca Juga: Kiai Asep Yakin Mubarok Menang dalam Pilkada Mojokerto 2024, Inilah Target Kemenangannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News