Ahok-Lulung Ancam Saling Binasakan, Jokowi Siap Jadi Fasilitator

Ahok-Lulung Ancam Saling Binasakan, Jokowi Siap Jadi Fasilitator ? Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama keluarga sedang berkunjung ke kediaman Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto di Bukit Hambalang, Sabtu 1 Februari 2014. Sumber dan foto: Tempo


JAKARTA(BangsaOnline)Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (-posisi-wamen-hampir-seluruhnya-dihapus">Jokowi) meminta kepada semua pihak untuk tidak saling memanas-manasi terkait mundurnya Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama () dari Partai Gerindra.

Menurut Jokowi, penyebab mundurnya dan munculnya pihak yang pro dan kontra hanyalah masalah komunikasi yang kurang baik dari pihak maupun Partai Gerindra.

"Ini masalah komunikasi politik saja, ya semuanya harus dalam posisi dinginlah. Jangan saling memanas-manasi. Termasuk kamu-kamu-kamu (wartawan), nggak ada apa-apa, manas-manasi," ujar Jokowi di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat, (12/9/2014).

Jokowi pun mengaku dirinya tidak mau berkomentar banyak terkait pilihan untuk mundur dari partai yang mengusungnya menjadi wakil gubernur pada Pilgub 2012 lalu, lantaran situasi saat ini masih cukup memanas.

"Ya ini masih panas, nantilah kalau sudah dingin. Minggu depan juga sudah dingin," ucap Jokowi.

Selama situasi yang masih memanas ini, Jokowi pun mengaku bersedia untuk menjadi fasilitator bagi dan Gerindra agar perseteruan keduanya mendingin. "Iya lah (bersedia menjadi fasilitator), nanti tak dinginin," ujar Jokowi.

Sebelumnya, Lulung mengatakan akan menghalangi pelantikan menjadi Gubernur DKI Jakarta. Alasannya menurut Lulung karena dirinya sebagai anggota lembaga legislatif merasa terhina dan tersinggung dengan pernyataan yang menyebut DPRD pemeras kepala daerah.

Menurut Lulung, DPRD akan melakukan hak interpelasi atau hak meminta keterangan pemerintah dengan memanggil untuk bertanggung jawab atas pernyataannya soal DPRD.

" harus dibinasakan, binasakan kariernya jadi wakil gubernur. Kalau dulu saya bilang harus diperiksa kesehatan jiwanya, hari ini terbukti, semua orang bilang dia gila. Makanya saya bilang, saya binasakan kariernya . Nggak bakalan dia dilantik jadi gubernur," tegas Lulung.

Menanggapi pernyataan Lulung tersebut, pun menantang balik. "Membinasakan karier? Kita lihat saja siapa yang kariernya binasa," ujar .

Menurut Lulung, Basuki telah memperlihatkan sikap tak beretika sebagai seorang wakil gubernur.

"Ya sudahlah, dia kan memang sudah bilang kalau aku gila. Kalau memang gila, ya sudah," imbuh Basuki soal pernyataan Lulung.
Sementara Ketua DPP Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa menyebut Basuki Tjahaja Purnama alias sebagai kader yang salah asuhan. "Kami berkaca dari pengalaman mengasuh dia," kata Desmond.

Desmond menjelaskan Gerindra akan lebih berhati-hati dalam “mengasuh” kadernya. Menurut dia, pengunduran diri hanya memanfaatkan momentum untuk bisa keluar dari Gerindra.
Menurut Desmond, kerugian yang akan muncul setelah keluar adalah Gerindra tidak dapat mengklaim sebagai kader partai terbaik jika berhasil membangun Jakarta menjadi lebih baik.
“Kalau bisa lebih baik dari Ali Sadikin mengurus Jakarta, rugi kami tidak bisa mengklaim dia kader terbaik kami," katanya. Akan tetapi, kalau tidak jauh lebih baik dari Ali Sadikin, tidak ada ruginya buat Gerindra.

Desmond menjelaskan partainya tidak akan memberi sanksi kepada Ridwan Kamil meskipun Wali Kota Bandung itu berbeda pendapat dalam soal RUU Pilkada terkait pemilihan kepala daerah. “Berbeda pendapat itu sangat wajar. Kenapa kami harus memberi hukuman ke dia?” katanya.

Baca Juga: Alasan PDIP Pecat Jokowi dan Kelucuan Pidato Gibran Para-Para Kiai

Sumber: kompas.com/tempo.co.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Presiden Jokowi Unboxing Sirkuit Mandalika, Ini Motor yang Dipakai':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO