Dolar Naik, Perajin Manik-Manik di Gudo Jombang Panen Berkah

Dolar Naik, Perajin Manik-Manik di Gudo Jombang Panen Berkah Sentra manik-manik Jombang. foto: RONY S/ BANGSAONLINE

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Memiliki pasar mayoritas luar negeri, membuat pelaku usaha manik-manik Jombang justru panen berkah di tengah kondisi mata uang rupiah yang melemah terhadap dolar amerika (USD).

Ini seperti dirasakan Nur Wahid (48), pengrajin manik-manik asal Desa Plumbon Gambang Kecamatan Gudo. Sebab, menurutnya 70 persen produksi manik-maniknya diekspor ke luar negeri seperti Amerika Serikat (AS), Afrika, Vietnam, serta Malaysia.

Baca Juga: Komitmen Wujudkan Hilirisasi Dalam Negeri, Antam Borong 30 Ton Emas Batangan Freeport

“Kalau pasar lokalnya Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Kalimantan. Ada juga di Toraja (Tana Toraja – Sulawesi Selatan, red),” kata Wahid kepada wartawan, Kamis (13/9/2018).

Bapak 4 orang anak ini menambahkan, saat ini dirinya bersama lebih dari 20 pekerjanya tengah mengerjakan pembuatan beberapa jenis manik-manik seperti manik majapahit, monte salak, sevron, lamyang, burnao, irian, harmoni dan haye.

“Kalau permintaan ini berbeda-beda. Kalau Vietnam biasanya untuk fashion. Sementara Afrika dipakai acara adat. Yang terus laku itu manik-manik etnis karena untuk kebudayaan,” ujarnya.

Baca Juga: Peduli Sesama, Satlantas Polres Jombang Borong Dagangan UMKM untuk Dibagikan

Masih menurut Wahid, rata-rata setiap bulannya untuk penjualan ke luar negeri dia mampu mengirim 3 koli manik-manik, di mana tiap koli berisi sekitar 1.000 manik-manik kalung dan gelang.

“Nilai ekspor saya sekarang 15-30 USD. Kalau sebelumnya di angka 5-10 USD. Harga per biji 1-5 USD,” ungkapnya.

Dengan tingginya kurs dolar AS, di mana masih pada kisaran Rp 14.800 lebih, otomatis mendongkrak keuntungan bisnis yang dijalani Wakid sejak lebih dari 20 tahun lalu ini.

Baca Juga: Fungsi Kalkulator Forex Lanjutan: Melampaui Perhitungan Dasar

“Dengan Dolar (AS) naik, kami diuntungkan. Karena dengan bahan baku lokal kami bisa ekspor dengan harga dolar. Keuntungan kami naik 30 persen lebih,” pungkasnya. (ony/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'SNG Cargo: Warna Baru Industri Logistik di Indonesia':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO