MALANG, BANGSAONLINE.com - Empat puluh anggota DPRD Kota Malang yang baru dilantik sebagai PAW (penggantian antar waktu) DPRD Kota Malang, mengikuti sidang perdana paripurna agenda pendapat fraksi terkait APBD Perubahan 2018, di ruang sidang DPRD, Rabu (12/9).
Dari 7 fraksi yang menyampaikan pandangannya, semuanya menerima APBD-P tersebut, namun dengan catatan. Seperti yang disampaikan Fraksi Gerindra melalui jubirnya M. Ula, ia mengkritisi APBD yang hanya menyalin dari tahun sebelumnya.
Baca Juga: KPU Kota Malang Tetapkan Perolehan Kursi Partai Politik dan 45 Anggota DPRD Terpilih
Sementara dari Fraksi PPP/Nasdem, Ahmad Subandiri menyoroti pos anggaran yang dinilai masih tidak seimbang. Misalnya Dinas Kesehatan yang banyak silpanya, malah diberikan anggaran lebih banyak. Sementara OPD yang dianggapnya penting, pos anggarannya hanya dinaikan sedikit, bahkan malah dikurangi.
"Satu contoh, Dispora berkurang 55 juta dibanding tahun sebelumnya. Ini efisiensi apa memang karena lemahnya perencanaan. Padahal ini era milenial, pemuda dan olahraga butuh perhatian," ujar Subandiri.
"Terpenting lagi, dalam pengalokasian anggaran tidak boleh terjadi ambivalensi (tidak jelas), jadikan pengalokasian anggaran secara jelas sesuai data dan realita yang ada, untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat," tegasnya.
Baca Juga: Pengamat Politik Beri Pendapat soal Perdamaian Sengketa Caleg PDIP Jatim VI
Sementara Plt Wali Kota Malang Sutiaji menyatakan akan menjadikan kritikan tersebut sebagai masukan untuk membenahi APBD ke depannya. Ia juga berjanji akan terus mengoptimalkan pendapatan daerah, salah satunya di sektor pajak. (iwa/thu/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News