Wakil Ketua Komisi A DPRD Kota Malang Resmikan Depo Mitra Karya ke-3 di Klojen

Wakil Ketua Komisi A DPRD Kota Malang Resmikan Depo Mitra Karya ke-3 di Klojen Wakil Ketua Komisi A DPRD Kota Malang, Djoko Prihatin, saat peresmian Depo Mitra Karya ke-3.

MALANG, BANGSAONLINE.com - Komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat kembali ditunjukkan Wakil Ketua Komisi A DPRD Kota Malang, Djoko Prihatin, melalui program '1 Kelurahan, 1 Depo Mitra Karya'. Ia meresmikan Depo Mitra Karya GoodDrop ke-3 yang berlokasi di RT 3/RW 4, Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen, Rabu (25/6/2025).

Depo baru ini menjadi kelanjutan dari dua titik sebelumnya yang telah beroperasi di wilayah Lowokwaru, yaitu di Kelurahan Mojolangu dan Kelurahan Lowokwaru. Inisiatif pengelolaan sampah berbasis masyarakat ini diharapkan menjadi upaya konkret dalam menciptakan manfaat lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi bagi warga sekitar.

“Depo ini bukan hanya soal tempat menampung limbah rumah tangga. Lebih dari itu, ini adalah bagian dari perubahan pola pikir. Sampah yang kita kelola dengan baik bisa menjadi sumber manfaat. Limbah bisa menjadi berkah, selama kita melihatnya dengan cara yang benar,” urai Djoko.

Program GoodDrop disebutnya sebagai hasil kolaborasi antara komunitas CapungLam, Hipmi Kota Malang, dan pelaku usaha mikro yang didampingi oleh para pegiat muda di bidang lingkungan dan kewirausahaan sosial.

Di lokasi depo, warga dapat menukar sampah anorganik seperti minyak jelantah dengan insentif, mengikuti pelatihan daur ulang, serta memperoleh edukasi seputar pengelolaan limbah rumah tangga.

Menariknya, peresmian depo tidak dilakukan secara seremonial di ruang formal, melainkan langsung di halaman rumah tokoh PKK setempat, Ambar. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi terhadap program ini. 

“Ini adalah program baik yang harus dimasifkan. Terima kasih Pak Djoko dan kawan-kawan CapungLam serta HIPMI atas usahanya menjangkau masyarakat secara langsung,” ucapnya.

Ambar juga berharap program serupa dapat diperluas ke wilayah lain karena dinilai sangat membantu kebutuhan warga.

Djoko menegaskan, pihaknya akan terus memperluas cakupan program GoodDrop ke berbagai kelurahan di Kota Malang. 

“Kami ingin memastikan bahwa akses terhadap pengelolaan sampah yang layak dan berkelanjutan bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Langkah ini memang sederhana, tapi dampaknya bisa besar bila dikerjakan bersama-sama,” katanya.

Ia juga menekankan bahwa pendekatan politik yang ia jalankan selalu berpijak pada kerja nyata di tingkat lokal. 

“Bagi saya, politik bukan hanya soal kebijakan dari atas, tapi juga soal keberpihakan yang nyata di lapangan. Kalau program seperti ini bisa mengurangi beban warga sekaligus menyehatkan lingkungan, maka itu adalah bentuk politik yang relevan dan dibutuhkan saat ini,” paparnya.

Usai peresmian, Djoko tampak berinteraksi langsung dengan warga: menimbang sampah yang dibawa ibu-ibu PKK, berbincang dengan anak-anak, serta mendengarkan aspirasi masyarakat yang disampaikan secara spontan.

Dengan peresmian ini, Djoko berharap GoodDrop bisa menjadi titik awal perubahan lebih besar di Kota Malang. 

“Ini bukan proyek satu–dua bulan. Ini investasi sosial dan lingkungan untuk jangka panjang. Dan saya yakin, dengan keterlibatan semua pihak, Malang bisa menjadi kota yang bersih, hijau, dan sejahtera,” pungkasnya. (dad/mar)