KASHMIR, BANGSAONLINE.com – Bu Profesor Rita Jitendra (81) tewas dengan posisi kepala terangkat, saat acara talk show yang disiarkan secara langsung, dalam program “Good Morning J & K” DD Kashir, di salah satu televisi India.
Dalam acara talk show itu, dia mengatakan, ingin meninggal seperti mantan Presiden APJ Abdul Kalam, yaitu meninggal saat dalam kondisi bekerja.
Baca Juga: Mengapa Jupiter Punya Cincin, Sedangkan Bumi Tidak? Ini Penjelasannya
Tiba-tiba...
Dia mendongakkan kepala...
Lha... kok sakaratul mau, selanjutnya tewas.
Baca Juga: Ratusan Wisudawan Universitas Harvard Walk Out, Protes 13 Mahasiswa Tak Lulus karena Bela Palestina
Diduga dia tewas karena serangan jantung.
Rita Jitendra adalah mantan sekretaris Akademi Seni, Budaya dan Bahasa Jammu dan Kashmir. Dokternya mengatakan dia telah menderita serangan jantung yang mungkin terjadi karena degup jantung yang tidak normal, lapor Indian Express.
"Dia memberi tahu kami beberapa hal menarik tentang hidupnya dan tampak benar-benar normal," ujar pembawa acara itu, Zahid Mukhtar, mengatakan, The Telegraph di India. "Tapi tiba-tiba dia berhenti bicara dan mulai cegukan.”
Baca Juga: Viral, Surat Suara di Taiwan Sudah Dicoblos Paslon Nomor Urut 3, KPU: Hoaks
Menurut atasannya di akademi, Hafiza Muzaffar, Jitendra telah mengatakan kepada seorang pejabat bahwa dia ingin mati dengan cara yang sama seperti mantan Presiden APJ Abdul Kalam.
"Dia memberitahunya bahwa Dr Kalam telah meninggal saat bekerja. Begitulah cara dia menemui ajalnya juga. Dia menghembuskan nafas terakhirnya di studio itu sendiri," kata Muzaffar, mantan sekretaris komisi wanita negara.
Sebelumnya, Dr Kalam meninggal setelah menderita serangan jantung saat menyampaikan ceramah di Indian Institute of Management, Shillong, pada 27 Juli 2015.
Baca Juga: Dampak Tak Pernah Ganti Celana Dalam
Muzaffar menggambarkan beberapa momen terakhir sang profesor. Dia berkata: "Setiap kali dia datang ke Srinagar dia akan tinggal bersama kami. Dia seperti ibuku," kata Muzaffar. "Kami membawanya ke Gulmarg dan bersenang-senang."
"Dini hari ini, saya menyajikan tehnya sebelum dia pergi ke studio Doordarshan. Itu adalah interaksi terakhir kami," katanya, The Telegraph di India melaporkan.
Produser program, Tanveer Mir, mengatakan kematian profesor itu mengejutkan. "Ini mengejutkan kami, karena ini adalah insiden pertama dalam sejarah Doordarshan ketika setiap tamu meninggal dalam program siaran langsung," Mir mengatakan kepada Kashmir Reader.
Baca Juga: Hindari Cara ini pada Wajan Antilengket Agar Tidak Cepat Rusak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News