BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Komisi D DPRD Bangkalan menggelar hearing dengan KONI setempat dalam rangka evaluasi kegiatan selama Tahun Anggaran 2018 di ruang Banggar DPRD setempat, Jum'at (21/09/2018).
Hadir dalam hearing tersebut, Ketua KONI Bangkalan KH. Abdul Kadir Rofii, S.H, dan sejumlah ketua cabor. Dalam paparannya, Abdul Kadir Rofii menjelaskan penyebab minimnya prestasi KONI Bangkalan selama ini.
Baca Juga: Ketua DPRD Bangkalan Ajak Seluruh Pihak Jaga Kondusivitas Jelang Pilkada 2024
Menurut Abdul Kadir, masalah KONI selama ini adalah minimnya support dari Pemkab Bangkalan. "Ruh dari kegiatan KONI adalah anggaran. Anggaran KONI tahun 2018 hanya Rp 1 miliar untuk 21 cabor yang ada di Bangkalan," paparnya.
Kedua, sarana prasarana serta dana pembinaan atlet dan reward untuk atlet. "Minimnya anggaran yang membuat cabor Bangkalan di Jawa Timur ada di klasemen paling bawah," tegas Ketua KONI.
"Jadi bangkitnya olah raga karena faktor anggaran, sarana dan prasarana, dan reward buat atlet. Sementara dari sisi anggaran kita jauh tertinggal dengan kabupaten lain di Madura," jelasnya.
Baca Juga: Tak Cukup Bukti, Bawaslu Bangkalan Hentikan Kasus Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Pemilu
Ia mencontohkan KONI Kabupaten Pamekasan yang mendapatkan anggaran Rp 10 miliar, Sumenep Rp 8 miliar, dan Sampang Rp 5 miliar. "Sedangkan Bangkalan hanya 1 miliar," ujar Abdul Kadir.
Hal ini diamini Ahmad Mustain selaku Ketua Cabor Renang. Ia mengungkapkan bahwa selama ini kegiatan olahraga Bangkalan hanya sebatas berpartisipasi agar tidak di-suspend. Ia mencontohkan alokasi dana di cabor renang yang hanya 21 juta per tahun. Menurutnya, dengan dana 'ala kadarnya' seperti itu, untuk operasional saja tidak cukup, apalagi untuk pengembangan cabor dan atlet. "Sedangkan pertandingan setiap bulan harus ikut," cetus Mustain.
"Wajar kalau cabor di Bangkalan prestasinya saat ini ada di klasemen paling bawah di Jawa Timur," sambungnya.
Baca Juga: Pj Bupati Bangkalan, Kadispora dan EO Ramai-Ramai Minta Maaf Atas Insiden Pembukaan POPDA Jatim
Sementara Ketua Komisi D, Nur Hasan, mengaku prihatin mendengar penjelasan Ketua KONI atas terpuruknya olah raga di Bangkalan. Ia meminta Pemkab Bangkalan lebih memberikan perhatian kepada bidang olah raga.
"Seperti minimnya anggaran, pembinaan olah raga, reward buat atlet serta sarana dan prasarana, tentu ke dapan ini harus menjadi perhatian serius untuk pemerintah Bangkalan," ujarnya.
"Pemda harus memberikan anggaran yang mencukupi buat KONI serta memberikan kemudahan fasilitas sarana dan prasarana," kata Nur Hasan.
Baca Juga: Panitia Larang Puluhan Wartawan Masuk ke Acara Pembukaan POPDA dan PAPERDA di Bangkalan
Ia berjanji DPRD akan memperjuangkan penambahan anggaran untuk KONI di 2019. "Akan kita dropping lebih dari Rp 1 miliar, walaupun itu masih jauh dibandingkan dengan kabupaten lain di Madura," pungkasnya. (uzi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News