BLITAR, BANGSAONLINE.com - Ribuan guru honorer di Kabupaten Blitar sudah kembali mengajar setelah sebelumnya melakukan aksi mogok mengajar. Meski sudah kembali ke sekolah, namun mereka tetap mengancam akan kembali mogok jika tuntutan mereka mendapatkan gaji sesuai UMK tak dipenuhi oleh pemerintah.
Menanggapi hal ini, Bupati Blitar Rijanto mengatakan agar para guru honorer paham dengan aturan pemberian upah sesuai UMK. Menurut dia, UMK adalah aturan pemberian upah kepada buruh. Upah UMK diterapkan bagi buruh yang bekerja di perusahaan. Sedangkan guru, adalah profesi pengabdian.
Baca Juga: Ada Yel-Yel Cinta Mak Rini saat Pembinaan Kepsek dan Guru, Begini Penjelasan Kadindik Blitar
"Guru honorer harus paham. Bukan UMK, tapi peningkatan kesejahteraan bagi mereka," tutur Rijanto, Senin (1/10/2018).
Terkait nasib guru honorer di Kabupaten Blitar, Rijanto berjanji akan terus mendampingi perjuangan mereka secara nasional. Karena nasib seperti ini tidak hanya dialami Kabupaten Blitar, namun menyeluruh secara nasional. Rijanto mengaku memahami jika guru honorer di Kabupaten Blitar menolak sistem rekruitmen CPNS tenaga pendidik. Namun dia sangat menyayangkan jika mereka melakukan aksi mogok kerja.
"Saya paham dengan kondisi mereka. Saya dulu juga pernah jadi guru, pernah jadi kepala Dinas Pendidikan. Mereka orang-orang hebat, saya sebagai kepala daerah atau sebagai bapaknya sangat menyadari situasi yang dialami mereka. Namun pesen saya, ini kan secara nasional. Kalau mereka sampai tidak mengajar inilah yang membuat saya prihatin," jelasnya.
Baca Juga: Bupati Rini Serahkan SK Penugasan Guru sebagai Kasek Jenjang SD dan SMP Dinas Pendidikan Blitar
Menurut dia, saat ini solusi awal yang dilakukan Pemkab Blitar terkait guru honorer adalah dengan memberikan SK penugasan, sehingga para guru honorer ini memiliki payung hukum yang jelas.
"Namun harus digaris bawahi, SK ini bisa dipakai persyaratan untuk mengurus seperti sertifikasi. Bukan syarat untuk mengurus jadi PNS," tegasnya.
Terpisah, Ketua PGRI Kabupaten Blitar Munthohar mengatakan, rencananya besok sebanyak 4000 guru honorer akan menggelar doa bersama di kantor Pemkab Blitar di Kanigoro. Doa bersama ini adalah untuk agar tuntutan mereka segera ditindaklanjuti pihak terkait. "Doa bersama ini sebagai upaya terakhir kami meminta kepada tuhan untuk memperjuangkan nasib para teman-teman honorer," pungkas Munthohar. (ina/dur)
Baca Juga: Antisipasi Penularan Covid-19, PTM di Kota Blitar Dihentikan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News