BLITAR, BANGSAONLINE.com - Jadwal dropping air bersih ke wilayah terdampak kekeringan di Kabupaten Blitar diperpanjang. Hal ini karena hingga memasuki bulan Oktober musim kemarau belum juga berakhir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Heru Irawan mengatakan, dropping air bersih dimungkinkan masih akan terus dilakikan hingga akhir November. Ini sesuai dengan informasi yang diterima BPBD dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait musim kemarau yang diperkirakan baru akan berakhir November.
Baca Juga: Tim SAR Temukan Dua Korban Longsor di Kesamben Blitar dalam Kondisi Meninggal Dunia
"Saat ini masih terus dilakukan dropping air bersih. Dan droping air ini tidak akan berhenti sampai turun hujan. Melainkan akan dilakukan hingga sumber air di wilayah setempat kembali memancar. Biasanya memang begitu hujan turun, sumber mata air tak langsung memancar," jelas Heru Irawan, Selasa (9/10/2018).
Sementara terkait anggaran pengadaan air bersih, Heru menjelaskan anggaranya bersifat fleksibel. Anggaran ini melekat dengan anggaran pengadaan lainnya, sehingga saat terjadi kemarau berkepanjangan tetap ada anggaran untuk pengadaan air bersih.
"Jadi meskipun kemarau berkepanjangan, anggaran tetap ada untuk pengadaan air bersih. Dengan demikian dampak kemarau panjang tidak sampai dirasakan hingga menyebabkan kekeringan parah," jelas Heru.
Baca Juga: Dua Korban Tanah Longsor di Kesamben Blitar Ditemukan Tewas
Heru menambahkan, kemungkinan terburuk jika terjadi pembengkakan anggaran adalah dengan mengajukan anggaran ke Provinsi. Dana dari Provinsi ini sifatnya siap pakai sehingga bisa diajukan kapan saja.
BPBD sendiri, lanjut Heru, dapat mengajukan anggaran untuk solusi jangka panjang dampak kekeringan yang terjadi setiap tahun di Kabupaten Blitar ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Namun, saat ini BPBD masih mengalami kendala personel yang akan mengelola.
"Dalam pengajuan harus ada personel yang nantinya akan mengelola. Namun sejauh ini kami masih kekurangan personel sehingga solusi jangka panjang itu belum bisa dilakukan," jelasnya.
Baca Juga: Longsor di Blitar, Satu Korban Berhasil Diselamatkan, Tiga Lainnya Dalam Pencarian
Sekadar diketahui, di Kabupaten Blitar ada lima kecamatan yang menjadi langganan ancaman kekeringan. Lima kecamatan tersebut diantaranya Bakung, Wonotirto, Panggungrejo, Binagun dan Wates. "Untuk Blitar selatan ada 19 desa di 5 kecamatan yang mengalami kekeringan," pungkasnya. (ina/rd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News