LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Bupati Lamongan Fadeli terus berinovasi dalam bidang pertanian. Setelah sukses menerapkan Pertanian Jagung Modern (Tani Jago), kini menerapkan perlakuan serupa untuk komoditas padi.
Kini Pemkab Lamongan membuat road map Manajemen Padi Sehat (MPS) untuk meningkatkan produksi padi. Hal tersebut disampaikannya saat menjadi keynote speaker Temu Wicara Kontak Tani Tahun 2018 di Pendopo Lokatantra, Rabu (17/10).
Baca Juga: Peringatan HKN ke-60, Pemkab Lamongan Klaim Program Kesehatan Laserku Jangkau 4.187 KK
“Kami telah membuat berbagai langkah terobosan untuk mensejahterakan petani. Karena hampir 40 persen PDRB Lamongan dikontribusi dari sektor pertanian,“ ujarnya.
Dijelaskan olehnya, MPS ini dicetuskan setelah melihat kesuksesan pengembangan pertanian jagung di Lamongan. Karena itu, Fadeli berkeinginan mengulang kesuksesan Tani Jago tersebut pada pertanian padi.
Soal road map MPS ini disampaikan lebih rinci oleh Prof Moch Cholil Mahfud dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur. Dia pula yang sebelumnya membuat road map Tani Jago.
Baca Juga: Kepala DPMD Lamongan Sebut Keberadaan BUMDes Harus Libatkan Tokoh dan Masyarakat
Tani Jago ini terbukti sukses meningkatkan produktvitas jagung yang semula 5,7 ton per hektare pada 2016, menjadi 9,7 ton per hektar di tahun 2018. Saat ini konsep Tani Jago sudah diadopsi sebesar 66,43 persen oleh petani jagung Lamongan di 15 kecamatan.
Cholil mengungkapkan bahwa lahan sawah tiap hari semakin sempit dan produktivitasnya melandai akibat intensifikasi yang terus menerus. Sehingga perlu pengembangan kawasan manajemen padi sehat dan pengembangan kawasan padi hibrida di lahan kering
Dia menguraikan pengembangan MPS ke depan diarahkan pada kawasan dengan ketersediaan air cukup dan pengairan yang bisa diatur di 10 ribu hektare lahan di 6 kecamatan. Dengan MPS, dari kawasan ini ditargetkan produktivitasnya bisa mencapai rata-rata 7 ton gabah sehat/ha di tahun 2021, yang setara dengan 45.000 ton beras sehat/tahun.
Baca Juga: Pimpin Apel Peringatan HSN 2024, Plh Bupati Lamongan Ajak Santri Warisi Nilai-Nilai Luhur
Sedangkan pada pengembangan kawasan padi hibrida akan diarahkan di lahan kering pada 10.400 hektare lahan di 9 kecamatan. Untuk kawasan ini target produktivitas yang ingin dicapai rata-rata 10 ton per hektare di tahun 2021.
“Saat ini teknologi untuk MPS sudah tersedia. Lahan rintisan MPS di Lamongan juga sudah ada, sehingga tinggal pengembangannya,“ ujar dia.
Mirip dengan Tani Jago, komponen teknologi dalam MPS di antaranya berupa penggunaan varietas unggul, penyiapan lahan dengan pengolahan sempurna menggunakan hand tractor dan pengaturan jarak tanam dengan jajar legowo.
Baca Juga: 80 KK di Lamongan Terima Bantuan Program RTLH
Kemudian pengaturan pemupukan kimia yang disesuaikan kondisi lahan, menggunakan metode pengairan berselang, pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) serta panen menggunakan combine harvester untuk menekan hilangnya produksi saat panen.
Kawasan MPS nantinya akan diterapkan di Kecamatan Sekaran, Karanggeneng, Kalitengah, Karangbinangun, Glagah dan Deket. Kemudian kawasan padi hibrida di Kecamatan Mantup, Sambeng, Ngimbang, Bluluk, Sukorame, Modo Kedungpring, Sugio serta Kembangbahu. (qom/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News