GRESIK, BANGSAONLINE.com - Komisi VII DPR RI mendukung penuh PT. Wilmar Nabati Indonesia (WNI) terus meningkatkan produksi minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) untuk bahan bakar solar.
Komisi yang membidangi Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) ini juga sangat mensupport langkah PT. WNI untuk terus meningkatkan kapasitas produksi CPO untuk membantu kebutuhan PT. Pertamina dalam pembuatan bahan bakar B20 (bio solar) maupun B30.
Baca Juga: Komitmen Wujudkan Hilirisasi Dalam Negeri, Antam Borong 30 Ton Emas Batangan Freeport
Hal ini diungkapkan oleh Pimpinan Rombongan Komisi VII DPR RI, Syaikhul Islam, saat melakukan kunjungan kerja di PT. WNI di Jalan Kapten Darmo Sugondo No. 56 Kecamatan Gresik, Jumat (19/10/2018), sore.
Menurut ia, hasil dari rapat dengan jajaran direksi PT. WNI soal CPO akan dibawa dalam rapat Komisi VII. "Keran lebar yang dibuka oleh pemerintah terhadap pemakaian B20 menumbuhkan semangat baru untuk produk CPO," papar politikus asal Sidoarjo ini.
Dijelaskannyaa, B20 merupakan bahan bakar biodiesel yang 20 persennya diambil dari CPO. Keberadaan B20 tersebut diharapkan bisa mendongkrak penyerapan CPO di saat maraknya kampanye hitam yang dihembuskan Uni Eropa, sehingga produksi CPO di Indonesia mengalami over supply.
Baca Juga: Fungsi Kalkulator Forex Lanjutan: Melampaui Perhitungan Dasar
Sementara Direktur PT. WNI, Erik Tjiah menyatakan, siap meningkatkan kapasitas produksi CPO-nya. Apalagi, pemerintah telah membuat kebijakan pemberlakukan B20 dan B30, atau bauran 20 persen minyak sawit di dalam bahan bakar solar
"Atas permintaan Komisi VII, PT. WNI siap meningkatkan kapasitas produksi CPO untuk bahan baku B20 sebesar 35 ribu ton sebulan yang belum diolah, dan 150 ribu ton yang sudah diolah," jelasnya.
Erik lebih jauh mengungkapkan bahwa produksi CPO tidak hanya dilakukan di pabrik WNI di Gresik, melainkan juga beberapa plant CPO milik WNI di sejumlah daerah seperti di Riau, Sumut, Sumbar, Sumsel, Sulut, dan Kalbar.
Baca Juga: Freeport Dukung Transformasi Era Society 5.0 di 36 Sekolah
"Untuk total produksinya, ada 8 plant yang memproduksi CPO, dan 30 persen B20. Kami kirim ke PT. Pertamina. Juga ke PT. AKR Corporindo Tbk, dan PT Petro Andalan Nusantara (PAN)," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News